AS Akui Berbohong, Ternyata Tak Beritahu Irak Sebelum Serang 85 Lokasi Dekat Suriah
AS akui berbohong, ternyata AS tidak memberitahu Irak sebelum menyerang 85 lokasi militan pro-Iran di dekat Suriah pada pekan lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Israel melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza dan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, menyusul Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023).
Irak Kutuk Serangan AS di Wilayahnya
Juru bicara militer Irak, Yahya Rasoul, mengecam AS tak lama setelah serangan AS terhadap militan pro-Iran di wilayahnya.
Ia membenarkan telah terjadi serangan udara AS di wilayah Al-Qaim, yang berbatasan dengan Suriah dan di wilayah perbatasan Irak lainnya.
“Kota-kota Al-Qaim dan daerah perbatasan Irak menjadi sasaran serangan udara oleh pesawat AS, karena serangan ini terjadi pada saat Irak sedang berusaha untuk menjamin stabilitas kawasan," katanya, seperti diberitakan Iraqi News Agency (INA), Sabtu (3/2/2024).
Yahya Rasoul menyebut serangan itu adalah pelanggaran terhadap kedaulatan Irak.
“Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak, melemahkan upaya pemerintah Irak, dan merupakan ancaman yang akan menyeret Irak dan wilayah tersebut ke dalam konsekuensi yang tidak diinginkan," tambahnya.
Juru bicara militer itu khawatir akan konsekuensi berat terhadap keamanan dan stabilitas Irak setelah serangan itu.
"Konsekuensinya akan sangat buruk bagi keamanan dan stabilitas di Irak dan wilayah tersebut," lanjutnya.
Ia menolak wilayah Irak dijadikan medan pertempuran AS untuk menyelesaikan masalahnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel