Jerman Kirim Kapal Fregat Hessen ke Laut Merah, Diklaim Sanggup Halau 1.000 Rudal Houthi
Jerman mengirim kapal Fregat F-124 Hessen yang dilengkapi rudal pertahanan serta sistem pengintai radar canggih untuk melumpuhkan serangan Houthi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Militer Jerman kini ikut terjun membantu militer Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk melumpuhkan Houthi Yaman agar mundur dari Laut Merah.
Serangan rudal Houthi ke kapal-kapal niaga negara Barat di Laut Merah merisaukan aktivitas perekonomian mereka.
Jerman mengirim kapal Fregat F-124 Hessen yang dilengkapi dengan rudal pertahanan serta sistem pengintai radar canggih. Kapal fregat ini diklaim bisa menghalau 1.000 rudal Houthi.
“Jerman telah mengirim fregat pertahanan udara yang kuat untuk bergabung dengan misi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah yang akan diluncurkan pada pertengahan Februari untuk melindungi kapal dagang dari serangan milisi Houthi,” ujar Panglima Angkatan Laut Jerman, Laksamana Madya Jan Christian Kaack.
'Sejumlah negara Eropa saat ini dihantui ancaman inflasi lantaran terganggunya rantai pasok logistik. Sejumlah perusahaan pelayaraan mengubah rute dari Laut Merah ke Semenajung Harapan demi menghindari serangan Houthi.
Untuk mencegah terjadi inflasi, AS dan 10 negara membuat koalisi internasional dengan nama “Operation Prosperity Guardian” untuk memerangi milisi Houthi Yaman dan membebaskan kawsan Laut Merah dari penguasaan Houthi.
Namun seminggu sejak Pentagon mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian, koalisi ni terus dihantui oleh keengganan anggotanya untuk berpartisipasi.
Baca juga: Houthi Pamer Punya Peta Kabel Bawah Laut di Telegram, Khawatir Sabotase Bakal Benar-benar Terjadi
Sejak saat itu Uni Eropa meluncurkan misi yang diberi nama Aspides, yang berarti Pelindung.
Di bawah komando Uni Eropa, Perancis, Yunani, Italia, dan Jerman akan diberi mandat untuk melindungi kapal niaga yang berlayar dari serangan Houthi.
Baca juga: Rudal Balistik Houthi Serang Kota Pelabuhan Eilat, Israel Cegat dengan Sistem Pertahanan Udara Arrow
Namun mereka tidak turut ambil bagian dalam serangan terhadap Houthi di darat.
“Rute perdagangan laut bebas adalah basis industri kami dan kemampuan kami untuk mempertahankan diri,” kata Panglima Christian Kaack.
Spesifikasi Kapal Perang Jerman Fregat Hessen
Rencana Jerman menerjunkan kapal Fregat F-124 Hessen sebenarnya telah digagas sejak awal Februari kemarin. Namun kapal canggih itu baru bisa meninggalkan Pelabuhan Wilhelmshaven di Laut Utara menuju Laut Merah, pada Jumat (9/2/2024).
Kapal berjenis fregat F-124 Hessen dilengkapi dengan sistem pengintai radar canggih ini diklaim mampu melacak dan menangkal 1.000 rudal musuh secara bersamaan.
Kapal yang dibangun untuk pertahanan udara ini dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi target pada jarak hingga 400 km (248 mil) dan rudal untuk menembak jatuh sasaran seperti rudal balistik dan drone pada jarak lebih dari 160 km.
Baca juga: Siasati Blokade Houthi di Laut Merah, Israel Gunakan Jalur Darat Angkut Barang Impor Via Yordania
Fregat berteknologi maju ini telah meningkatkan fitur siluman yang dimaksudkan untuk menipu radar dan sensor akustik lawan. Ia juga menggabungkan Electronic Countermeasure (ECM) dan rangkaian sistem umpan yang ekstensif, yang semuanya meningkatkan kemampuan bertahannya secara signifikan.
Kapal canggih ini juga dibekali senapan mesin berat M2HB dan senapan mesin serba guna.
Dua helikopter yang dibawa kapal kelas ini dapat menggunakan senapan mesin berat atau rudal anti kapal Sea Skua, jangkauan 25 kilometer.