PMI Bangun Dapur Umum untuk Warga Gaza, di El-Arish Perbatasan Mesir-Gaza
Kondisi di luar batas kendali warga Gaza semakin memprihatinkan, sangat mengancam kehidupan saat ini dan yang akan datang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza sampai saat ini belum ada tanda tanda penyelesaian dan bahkan semakin memprihatinkan.
Agresi pemboman dan pengepungan yang terus terjadi menyebabkan dampak penderitaan yang luar biasa bagi warga Palestina. Tekanan kekerasan dan penindasan pihak Israel yang sudah diluar batas batas perikemanusiaan.
Kondisi di luar batas kendali warga Gaza semakin memprihatinkan, sangat mengancam kehidupan saat ini dan yang akan datang.
Salah satu persoalan yang mendera warga Gaza saat ini adalah kelaparan yang merajalela akibat blokade yang dilakukan pasukan Israel terhadap 2.2 Juta warga Gaza.
Akibatnya diperkirakan sekitar 800 ribu warga Gaza terutama yang berada di utara terancam meninggal karena kelaparan.
Dalam upayanya untuk meringankan bencana kelaparan di Gaza, tim kemanusiaan Palang Merah Indonesia bersama Tim kemanusiaan Egyptian Red Crescent (Bulan Sabit Mesir) sejak 6 Februari 2024 telah membuka fasilitas dapur umum di El-Arish Mesir yang berbatasan langsung dengan wilayah Rafah Gaza Palestina.
Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi mengatakan pihaknya dan Bulan Sabit Merah Mesir sengaja menjadikan El-Arish sebagai pusat dapur umum karena adanya ketersediaan fasilitas listrik dan juga gas.
Nantinya makanan hasil olahan yang dikerjakan di El Arish tersebut akan didistribusikan ke wilayah Gaza yang bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan darat.
“Dipilihnya El-Arish sebagai pusat dapur umum ini karena ketersediaan fasilitas gas dan Listrik yang tentunya lebih baik daripada harus membuat dapur umum dalam wilayah Gaza. Nantinya makan jadi hasil olahan ini akan didistribusikan ke dalam wilayah Gaza yang dapat ditempuh 1 jam perjalanan darat.” Ujar Arifin.
Rencananya fasilitas dapur umum akan dibuka sampai dengan 17 Februari 2024 dan dapat diperpanjang jika keadaan di lapangan masih memungkinkan mengingat konflik antara Hamas dan Pasukan Israel di wilayah Gaza belum menunjukkan tanda-tanda selesai dalam waktu dekat ini.