Hanya Mesir yang Bisa Hentikan Pembantaian Warga Gaza yang Terjadi di Rafah, Kata Pejabat Palestina
Hanya Mesir yang bisa menghentikan pembantaian yang diperkirakan terjadi di Rafah, kata pejabat Palestina.
Penulis: Muhammad Barir
Hanya Mesir yang Bisa Menghentikan Pembantaian yang Terjadi di Rafah, Kata Pejabat Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Hanya Mesir yang bisa menghentikan pembantaian yang diperkirakan terjadi di Rafah, kata pejabat Palestina.
Mesir adalah satu-satunya negara yang dapat bertahan menghadapi ancaman pendudukan Israel terhadap operasi militer di Rafah dan pembantaian warga Palestina yang terlantar di sana, karena operasi tersebut berdampak pada keamanan nasional Kairo, Quds Press melaporkan pernyataan seorang pejabat Palestina.
Sumber yang tidak disebutkan namanya itu meminta para pemimpin Mesir untuk mengunjungi perbatasan Palestina-Mesir untuk melihat secara langsung risiko yang mempengaruhi keamanan nasional Arab dan segera bergerak untuk menggagalkan operasi militer dan rencana pendudukan.
“Ancaman pendudukan [Israel] untuk melancarkan operasi militer di Rafah membuat lebih dari satu setengah juta pengungsi akan menjadi korban genosida,” kata pernyataan itu, seraya menunjukkan bahwa pertempuran akan terjadi di depan pintu Mesir, dan hal ini akan mengancam kedaulatan Mesir dan keamanan nasional… dan akan berdampak besar pada seluruh kawasan.”
Baca juga: Benjamin Netanyahu Menganggap Jika Israel Tidak Menyerang Rafah Berarti Israel Telah Kalah Perang
Sumber utama tersebut memperingatkan agar tidak menerapkan rencana pendudukan [Israel] untuk menggusur warga Palestina, dan menegaskan bahwa warga Palestina di Gaza tidak akan menerima pengungsian, baik secara paksa maupun sukarela.
“[Warga Palestina] akan tetap teguh di tanah mereka, dan hanya akan kembali ke rumah tempat mereka mengungsi,” tambahnya.
Pada hari Sabtu, Wall Street Journal mengutip para pejabat Mesir yang mengatakan bahwa Kairo telah memperingatkan Tel Aviv bahwa mereka akan menangguhkan perjanjian perdamaian bilateral jika Israel memaksa warga Palestina keluar dari Gaza dan masuk ke Mesir.
Israel melancarkan kampanye udara di Rafah semalam, menewaskan hampir 50 warga Palestina. Kota ini telah dinyatakan sebagai “zona aman” oleh pasukan pendudukan dan lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di sana setelah dipaksa keluar dari rumah mereka di wilayah utara Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
(Sumber: Middle East Monitor)