Mahasiswi yang Tewas Tertimpa Pohon di Australia Ternyata Alumni Universitas Udayana, Raih IPK 3,93
Pihak Universitas Udayana menyebut bahwa Alifia merupakan lulusan Prodi Sastra Inggris tahun 2022. Dia meraih IPK dengan predikat dengan pujian.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswi asal Indonesia bernama Alifia Soeryo yang tewas akibat tertimpa batang pohon di sebuah taman di Adelaide, Australia pada Rabu (7/2/2024) lalu ternyata adalah mahasiswi angkatan 2018 Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dan lulus pada tahun 2022 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Kaprodi Sastra Inggris Universitas Udayana, I Wayan Mulyawan, Senin (12/2/2024).
Mulyawan mengungkapakn Alifia lulus dengan predikat dengan pujian.
“Benar yang bersangkutan alumni Sastra Inggris. Lulus 24 Juni 2022 dengan IPK 3,93 atau dengan pujian,” ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com via pesan singkat WhatsApp.
Mulyawan juga mengatakan bahwa Alifia, semasa masih menjadi mahasiswi Universitas Udayana, merupakan sosok yang cerdas dan aktif berorganisasi.
Selain itu, sambungnya, almarhumah juga memiliki cita-cita untuk melanjutkan studinya di luar negeri.
Sebagai informasi, cita-cita Alifia pun terwujud lantaran setelah lulus, dirinya menempuh studi magister dengan mengambil jurusan Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide.
“Yang bersangkutan mahasiswa yang cerdas dan aktif berorganisasi. Yang bersangkutan juga memiliki semangat yang tinggi untuk studi lanjut.
“Kuliah di luar negeri merupakan cita-citanya sejak awal. Info terakhir yang saya dapat, yang bersangkutan memang sedang melanjutkan study magister,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Alifia Soeryo, Mahasiswa di Australia Asal Indonesia yang Meninggal Tertimpa Pohon
Mulyawan pun mengungkapkan pihak Prodi Sastra Inggris mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Alifia.
“Pastinya (pihak prodi berduka). Kami atas nama prodi sangat berduka atas kepergian alumni kami,” katanya.
Di sisi lain, ketika ditanya apakah pihak prodi sudah mengetahui terkait kapan jenazah Alifia dimakamkan, Mulyawan mengaku belum memperoleh kabar tersebut.
“Untuk info ini (pemakaman Alifia) belum kami terima. Kami masih mencoba menghubungi pihak terkait untuk dapat info lebih lanjut,” kata dia.
KJRI Sydney Sebut Jenazah Alifia Masih Diautopsi
Sebelumnya, KJRI Sydney mengungkapkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat terkait penanganan kasus ini.
Di sisi lain, KJRI Sydney juga telah berkomunikasi dengan keluarga terkait insiden tewasnya mahasiswi yang mengambil Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide tersebut.
"Pada tanggal 8 Februari 2024, KJRI Sydney menerima laporan terkait WNI atas nama Alifia Soeryo yang meninggal dunia tertimpa batang pohon pada tanggal 7 Februari di Adelaide."
"Menindaklanjuti laporan tersebut, KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, termasuk proses autopsi sesuai peraturan setempat. Selain itu, KJRI juga telah memfasilitasi komunikasi keluarga dan koordinasi dengan funeral home," kata KJRI Sydneylewat pernyataan resmi yang diterima Tribunnews.com dari Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, Minggu (11/2/2024).
Judha mengungkapkan KJRI Sydney hingga saat ini, jenazah Alifia masih berada di Adelaide untuk proses autopsi.
"Iya (saat ini) masih proses autopsi. KJRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan membantu keluarga dalam pengurusan jenazah," jelasnya.
Kronologi
Diketahuinya insiden yang menimpa Alifia pertama kali berasal dari adanya panggilan layanan darurat pada Rabu pukul 14.30 waktu setempat.
Dikutip dari ABC Australia, polisi mengungkapkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara, menurut penuturan saksi di lokasi kejadian, berat pohon yang menimpa Alifia mencapai 10 ton.
Di sisi lain, Dewan Kota Adelaide masih menyelidiki insiden nahas yang menimpa Alifia.
Lalu, hingga saat ini, polisi setempat masih menyiapkan laporan detail terkait insiden ini.
Polisi menuturkan, pihaknya masih mencari dua saksi yang membantu korban di mana salah satunya diduga adalah pensiunan profesional medis.
Pada hari Jumat, polisi mengungkapkan para penyelidik mencoba untuk mengidentifikasi dan menggali keterangan dari dua saksi yang pertama kali memberikan bantuan kepada Alifia.
"Wanita yang membantunya diduga adalah seorang pensiunan profesional medis namun telah meninggalkan tempat kejadian sebelum polisi datang," demikian keterangan dari polisi setempat.
Polisi juga meminta agar semua pihak yang memiliki informasi soal insiden tewasnya Alifia untuk melapor.
"Detektif mendesak siapapun yang memiliki informasi tentang insiden tersebut atau yang mungkin memiliki rekaman kamera dasbor di area tersebut pada saat kejadian agar menghubungi Crime Stoppers," pungkas pernyataan polisi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)