Tiongkok Desak Israel Hentikan Invasi di Rafah, PBB Serukan Agar Tel Aviv Pikirkan Warga Sipil
Pada Selasa (13/2/2024), Tiongkok mendesak Israel untuk menghentikan invasi di kota Rafah, Gaza, Palestina sesegera mungkin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kota ini merupakan pusat populasi besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki oleh pasukan Israel.
Namun, Rafah juga merupakan pintu masuk utama pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Warga Palestina yang mengungsi dari kota-kota lain di Gaza telah membanjiri Rafah, di mana ratusan ribu orang tidur di tenda-tenda yang terletak di dekat perbatasan Mesir.
Gambar-gambar AFP menunjukkan pemandangan kehancuran di jalan-jalan Rafah, di mana orang-orang mengantre untuk mendapatkan air yang semakin langka.
Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan kemungkinan adanya serangan darat di sana.
“Serangan darat yang dinyatakan Israel di Rafah akan menjadi bencana besar dan tidak boleh dilanjutkan,” kata Doctors Without Borders dalam sebuah pernyataan.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada jalan bagi orang untuk keluar," urai Doctors Without Borders.
Dilansir Al Jazeera, berdasarkan data terbaru yang dicatat pada Senin (12/2/2024), jumlah korban tewas terbaru dalam perang Israel-Hamas mencapai 28.730 warga Palestina dan sekitar 1.139 orang tewas di Israel sejak 7 Oktober.
Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, termasuk di dekat rumah sakit dan di bagian selatan wilayah kantong yang terkepung, di mana operasi darat semakin intensif.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)