Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata di Gaza yang akan Akhiri Serangan di Perbatasan Lebanon

Penembakan lintas batas ke Israel hanya akan berakhir ketika agresi Israel di Gaza berhenti, kata Hassan Nasrallah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pemimpin Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata di Gaza yang akan Akhiri Serangan di Perbatasan Lebanon
Al-Manar / AFP
Gambar diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 18 Oktober 2021, menunjukkan kepala gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi dari lokasi yang dirahasiakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa serangan lintas batas kelompoknya ke Israel hanya akan berakhir jika agresi Israel di Jalur Gaza berhenti, Aljazeera melaporkan.

Ia mengatakan bahwa upaya diplomatik sejauh ini untuk menghentikan permusuhan di sepanjang perbatasan Lebanon tampaknya hanya menguntungkan Israel.

Hizbullah melakukan baku tembak dengan militer Israel di perbatasan selatan Lebanon untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas, sejak 7 Oktober 2023.

Nasrallah mengatakan pada hari Selasa (13/2/2024) bahwa kelompoknya hanya akan menghentikan baku tembak jika gencatan senjata penuh tercapai di Gaza.

“Pada hari itu, ketika penembakan berhenti di Gaza, kami akan menghentikan penembakan di wilayah selatan,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Ada kekhawatiran yang semakin besar akan konflik besar lainnya antara Israel dan Hizbullah, yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Nasrallah menambahkan bahwa jika Israel memperluas perang lebih jauh di Lebanon, kelompoknya akan melakukan hal yang sama.

Gambar yang diambil dari TV al-Manar Hizbullah yang diambil pada tanggal 5 Januari 2024, menunjukkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan pidato di televisi.
Gambar yang diambil dari TV al-Manar Hizbullah yang diambil pada tanggal 5 Januari 2024, menunjukkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan pidato di televisi. (Al-Manar / AFP)
BERITA REKOMENDASI

Ia memperingatkan bahwa jika Israel memutuskan untuk melancarkan perang terhadap Lebanon, mereka yang mengungsi dari Israel utara tidak akan kembali.

Para pejabat Israel kemudian harus menyiapkan tempat penampungan, hotel, sekolah dan tenda untuk dua juta orang yang akan menjadi pengungsi, tambahnya.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mencapai solusi diplomatik di Lebanon selatan.

“Israel akan bertindak secara militer untuk mengembalikan warga yang dievakuasi ke wilayah perbatasan utara jika tidak ada solusi diplomatik yang tercapai," katanya.

Baca juga: Perbatasan Lebanon-Israel Memanas, 3 Pejuang Hizbullah Jadi Korban Jiwa

Penembakan lintas batas antara militer Israel dengan Hizbullah telah menewaskan sekitar 200 orang di Lebanon, termasuk lebih dari 170 pejuang Hizbullah, serta 10 tentara Israel dan lima warga sipil Israel.

Seorang tentara Israel tewas, 8 terluka oleh serangan roket Hizbullah

Dalam perkembangan terbaru, setidaknya satu tentara Israel tewas, dan delapan lainnya terluka akibat rentetan roket yang ditembakkan oleh Hizbullah di kota Safad di Israel utara pada Rabu (14/2/2024) pagi, The New Arab melaporkan.

Jumlah itu merupakan jumlah terbesar dalam satu kali serangan Hizbullah yang diakui Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas