Serangan Zionis ke Lebanon Makin Ngawur, Belasan Warga Sipil Jadi Tumbal
Terakhir sebanyak 11 orang warga di selatan Lebanon menjadi korban serangan 'asal' para tentara Israel tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Israel kemudian membalasnya dengan serangkaian serangan terhadap desa-desa di Lebanon selatan, termasuk Iqlim al-Tuffah, Aadchit, Jibchit dan Labbouneh.
“Seperti yang telah kami jelaskan berkali-kali, Israel tidak tertarik pada perang di dua front. Namun jika terprovokasi, kami akan merespons dengan tegas,” kata juru bicara Ilana Stein.
“Realitas saat ini, dimana puluhan ribu warga Israel mengungsi dan tidak dapat kembali ke rumah mereka, sungguh tidak tertahankan. Mereka harus bisa kembali ke rumah dan hidup damai dan aman.”
Stein dan militer Israel mengatakan militer telah menanggapi tembakan roket lintas batas dari Lebanon.
Panglima militer Israel Herzi Halevi, yang telah bertemu dengan para kepala kota setempat di Israel utara pada hari Rabu, mengatakan bahwa terlepas dari apa yang ia gambarkan sebagai pencapaian melawan Hizbullah, ini “bukan waktunya untuk berhenti.”
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa bahwa kelompoknya hanya akan menghentikan baku tembak jika gencatan senjata penuh tercapai di Gaza.
Untuk semua berita utama terbaru, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.
Penembakan lintas batas telah menewaskan lebih dari 200 orang di Lebanon, termasuk lebih dari 170 pejuang Hizbullah, serta sekitar selusin tentara Israel dan lima warga sipil Israel. Hal ini juga telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di wilayah perbatasan masing-masing negara.