Rusia Diklaim Akan Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa, Barat Ketar-ketir, Kremlin Buka Suara
Rusia buka suara setelah diklaim akan mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
Namun, dia mengaku “terkejut” oleh pernyataan yang disampaikan Turner.
Ucapan Sullivan keluar setelah New York Times menyebut Turner telah mendesak persoalan nuklir itu agar disorot.
Disebutkan bahwa hal itu mungkin dilakukan agar anggota dewan menyetujui bantuan tambahan sebesari $60 juta untuk Ukraina.
Sementara itu, dikutip dari Reuters, para analis mengatakan senjata nuklir Rusia yang disebut akan dikerahkan di luar angkasa itu mungkin hanyalah peralatan bertenaga nuklir.
Peralatan itu digunakan untuk mengganggu satelit.
Narasumber yang didapatkan Reuters berujar bahwa pemerintah AS memiliki informasi baru tentang kemampuan nuklir Rusia dan upaya Rusia untuk mengembangkan senjata di luar angkasa.
Namun, narasumber itu menyebut kemampuan baru Rusia itu tidak memunculkan ancaman yang harus segera ditangani oleh AS.
Para analis yang melacak program luar angkasa Rusia menyebut ancaman di luar angkasa itu mungkin bukan hulu ledak nuklir.
Baca juga: Pukulan Telak Untuk Ukraina Bukan Dari Rusia, Tapi Ulah Petani Negara Tetangga
Ancaman itu, kata mereka, mungkin adalah peralatan yenga memerlukan energi nuklir untuk menjalankan serangan terhadap satelit.
Peralatan itu mungkin saja pengacau sinyal, senjata yang bisa membutakan sensor gambar, atau electromagnetic pulses yang bisa membakar elektronik satelit.
“Bahwa Rusia tengah mengembangkan sebuah sistem yang ditenagai oleh nuklir … yang memiliki kemampuan perang elektronik ketika di orbit, itu lebih mungkin ketimbang teori bahwa Rusia tengah mengembangkan senjata yang membawa hulu ledak nuklir,” kata Daryl Kimball yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pengendalian Senjata.
(Tribunnews/Febri)