Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hati-hati Belanja di Kansai Jepang, Anak Kepiting Dijual Rp3,5 Juta per Ekor

Sebuah gambar anak kepiting satu buah dijual dengan harga 35.000 yen di sebuah supermarket di Kyoto, membuat kaget para pengguna media sosial

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hati-hati Belanja di Kansai Jepang, Anak Kepiting Dijual Rp3,5 Juta per Ekor
Tribunnews.com/Richard Susilo
Bottakuri seenaknya kasih harga mahal untuk barang yang tidak sedemikian mahal berupa anak kepiting di sebuah pasar Kyoto bulan September 2023 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di daerah Kansai (Kyoto, Osaka, Nara dan sekitarnya) mulai bermunculan bottakuri, harga jual yang aneh-aneh mahal sekali tidak umum.

Misalnya anak kepiting satu buah dijual 35.000 yen atau sekitar Rp.3,5 juta.

"Ngawur itu bottakuri sekali itu karena memang sangat banyak sekali turis asing kini di kansai. Penjual yang nakal ingin memanfaatkan cari duit dengan cara tidak benar itu, maaf ya," papar Taku Sayama seorang guide turis asing di Kansai kepada Tribunnews.com Senin (19/2/2024).

Sebuah gambar anak kepiting satu buah dijual dengan harga 35.000 yen di sebuah supermarket di Kyoto, membuat kaget para pengguna media sosial.

Ternyata penipuan atau bottakuri juga terjadi di Kyoto yang dilakukan penjual sate beef.

"Dengan berbagai promosi enak dan sebagainya dia menjual satu tusuk sate beef seharga 5000 yen, luar biasa mahal. Tamu itu memberitahu saya setelah perjalanan jauh dari tempat tersebut," papar seorang guide lainnya lagi.

Baca juga: Jepang Resesi, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia

Berita Rekomendasi

Beberapa penipuan atau bottakuri yang melambungkan harga setinggi langit tidak normal itu tidak sedikit terjadi di daerah Kansai belakangan ini khususnya di tempat yang banyak sekali turis hadir di sana.

Sayama juga mengingatkan agar para turis berhati-hati sekali dalam berbelanja di daerah Kansai belakangan ini, "Tanya ke banyak teman kalau melihat harga yang sangat mahal, konfirmasi dengan banyak teman dan terutama guide Jepangnya," ungkapnya lagi.

Beberapa penipu penjual tersebut umumnya bukanlah Jepang asli tetapi keturunan Korea atau keturunan China yang sudah lama menetap di Jepang sehingga bisa berbahasa Jepang dengan lancar.

"Para turis menganggap sebagai orang Jepang karena tidak tahu bedanya orang Jepang asli dan orang yang bukan Jepang asli. Tetapi kita tahu dari logat yang diucapkannya pasti berbeda," paparnya lagi mengingatkan kehati-hatian para turis asing dalam berbelanja di Kansai.

Bottakuri biasanya terjadi di dunia hiburan malam.

Beberapa pemerintah daerah telah memberlakukan peraturan untuk mencegah penipuan di prefektur mereka, dan ada kasus di mana industri hiburan wajib menampilkan biaya.

Melarang permintaan yang tidak adil, dan melarang pengumpulan yang tidak adil. Di kotamadya tanpa peraturan, metode penarikan uang tunai dari rekening lembaga keuangan pelanggan yang mabuk dicurigai sebagai pencurian, dan metode membuat pelanggan mabuk menarik uang tunai dari rekening lembaga keuangan dicurigai sebagai penipuan berat di Jepang, mirip perampokan.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas