Israel Tolak Negara Palestina, Saat Negara-negara Arab Upayakan Perdamaian Israel dan Palestina
Pemerintah Israel pada hari Minggu menyetujui deklarasi penolakan pengakuan sepihak atas negara Palestina, kantor berita Anadolu melaporkan.
Penulis: Muhammad Barir
Israel Deklarasikan Penolakan Negara Palestina, Saat Negara-negara Arab Menyelesaikan Rencana Perdamaian antara Israel dan Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Israel pada hari Minggu menyetujui deklarasi penolakan pengakuan sepihak atas negara Palestina, kantor berita Anadolu melaporkan.
“Israel dengan tegas menolak diktat internasional seputar penyelesaian permanen dengan Palestina,” demikian bunyi keputusan Kabinet yang dikutip oleh The Times of Israel.
“Penyelesaian, jika tercapai, hanya akan terjadi melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, tanpa prasyarat.”
Menjelang rapat kabinet pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan menyampaikan deklarasi yang menolak tekanan internasional “untuk memaksakan negara Palestina pada Israel secara sepihak.”
“Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina,” kata keputusan kabinet tersebut, dan menyebut tindakan tersebut sebagai “hadiah teror yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.”
Baca juga: Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mengancam akan Menyerang Rafah pada Bulan Ramadhan
Menurut surat kabar Washington Post, AS dan sejumlah negara Arab sedang menyelesaikan rencana perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina. Rencana tersebut mencakup “jadwal waktu yang pasti untuk pembentukan negara Palestina, yang dapat diumumkan paling cepat beberapa minggu ke depan,” katanya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel memiliki peluang besar untuk mencapai perdamaian dengan Palestina, dan menambahkan bahwa pembentukan negara Palestina telah menjadi kebutuhan yang mendesak.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang “abadi dan tidak terbagi” dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sementara itu, Palestina berharap dapat mendirikan negara merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
(Sumber: Middle East Monitor)