Anak-anak di Philadelphia Turut Speak Up soal Perang di Gaza, Serukan Gencatan Senjata
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun prihatin dengan perang di Gaza. Mereka menyerukan gencatan senjata segera.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza masih terus berlanjut.
Krisis kemanusiaan yang timbul akibat perang, membuat generasi yang lebih muda pun ikut terlibat.
Dilaporkan CBS News, sejumlah anak-anak dan orang tuanya berkumpul di dekat Pusat Konstitusi Nasional di Philadelphia AS pada hari Senin (19/2/2024).
Mereka berpidato dan menyerukan gencatan senjata di Gaza.
“Kami harus bersuara bagi masyarakat kami,” kata Aleena Milhemabuali, bocah keturunan Palestina berusia 8 tahun.
“Mereka tidak bisa melakukannya sendiri."
"Mereka membutuhkan seseorang yang bisa membela mereka.”
Seruan ini diorganisir oleh sebuah kelompok bernama Philly Families for Ceasefire.
“Saat ini, kami hanya berusaha agar isu ini didengar sehingga kami bisa melakukan gencatan senjata, gencatan senjata permanen,” kata Samah Darwish, ibu Aleena.
Darwish dan kedua putrinya adalah warga Palestina.
Dia mengatakan keluarga mereka berada di garis depan konflik.
Baca juga: Israel Ubah Gaza Jadi Ladang Uji Coba Berbagai Senjata selama Agresi
“Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai,” kata Darwish.
"Kami berbicara dengan mereka serta melihat hal-hal yang mereka alami setiap hari."
"Ini membuat kami frustrasi."
"Mengetahui bahwa kita ada di sini dan tidak banyak yang bisa kita lakukan."
"Satu-satunya hal yang kita miliki adalah suara kita untuk mereka."
Kedua putri Darwish menggunakan suara mereka untuk berbagi pidato di hadapan kerumunan keluarga yang memegang tanda dan bendera.
“Kami membutuhkan presiden untuk menggunakan kekuasaannya untuk mengumumkan gencatan senjata,” kata Milhemabuali.
Sementara itu, Federasi Yahudi di Greater Philadelphia juga berupaya untuk melibatkan remaja dan anak-anak dalam mempelajari konflik tersebut.
“Bersama generasi muda kami bekerja di bidang pendidikan, belajar tentang konflik, belajar tentang memperkuat identitas Yahudi,” kata Jeffrey Lasday dari federasi tersebut.
Namun bukan menyerukan gencatan senjata, Lasday mengatakan organisasi tersebut malah mendorong pembebasan sandera.
“Kami tahu cara mengakhiri perang,” kata Lasday.
“Hamas hanya perlu menyerah dan mengembalikan para sandera ke Israel."
"Ini saatnya membawa mereka pulang.”
Kedua kelompok sepakat, dengan melibatkan generasi penerus diharapkan dapat membawa perdamaian.
Baca juga: Berita Internasional Hari Ini: Resolusi Gencatan Senjata PBB - Jasad Navalny Ditahan Penyelidik
Dilansir Aljazeera, hingga saat ini, setidaknya 29.092 warga Palestina telah tewas dan 69.028 terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan.
UNICEF mengatakan Gaza harus bersiap untuk menyaksikan "ledakan kematian" anak-anak yang akan menambah tingkat kematian anak-anak yang sudah tidak tertahankan lagi di wilayah Palestina.
Belasan negara Eropa menyerukan penghentian segera perang Gaza dan kembali memperingatkan Israel mengenai ancaman serangan darat Israel di Rafah.
Amerika Serikat juga telah mengusulkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata “sementara” sebagai tandingan resolusi Aljazair yang mendesak diakhirinya perang Israel di Gaza.
Sementara itu, Israel telah menyerang Sidon, yang terletak di dalam Lebanon selatan, dan mengklaim telah menyerang depot senjata Hizbullah.
Namun laporan lokal mengatakan pabrik-pabrik sipil lah yang terkena sasaran Israel.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.