Israel: 46 Tentara IDF Roboh dalam 24 Jam Terakhir Pertempuran di Jalur Gaza
jumlah tentara dan perwira Israel yang terluka telah meningkat menjadi 2.984 orang per Selasa, naik dari 2.938 orang pada Senin.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel: 46 Tentara IDF Roboh dalam 24 Jam Terakhir Pertempuran di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Data yang dirilis oleh tentara pendudukan Israel (IDF) Selasa (21/2/2024) mengungkapkan kalau sebanyak 46 tentara IDF terluka dalam 24 jam terakhir selama pertempuran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Menurut data yang dipublikasikan di situs resmi angkatan darat Israel, jumlah tentara dan perwira Israel yang terluka telah meningkat sejak awal perang pada 7 Oktober silam menjadi 2.984 orang, naik dari 2.938 orang pada Senin.
Baca juga: Israel Mundur dari Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas: Kawasan Ini Tak Akan Tenang
Hal ini menjadikan jumlah tentara Israel yang roboh terluka dan tidak bisa melanjutkan perang antara Senin dan Selasa menjadi 46 orang.
Pada Desember sialm, Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas Israel memperingatkan kalau jumlah tentara IDF yang terluka kemungkinan akan mencapai sekitar 20.000 orang setelah mereka yang didiagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma juga dimasukkan dalam kategori korban perang.
Baca juga: Menhan Israel Deklarasikan Kemenangan di Khan Yunis: 10 Ribu Pejuang Hamas Tewas, IDF Bidik Rafah
Klaim Sudah Netralisir Wilayah Jalur Gaza
Kabar soal korban di pihak IDF ini menyeruak di tengah klaim Israel yang menyebut sudah menetralisir sejumlah area kantung perlawanan di Jalur Gaza.
Atas klaim itu, IDF berencana mengakhiri fase gempuran intensif mereka di beberapa wilayah Gaza, termasuk di Utara dan Selatan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa operasi darat dengan intensitas tinggi di Gaza utara telah berakhir dan fase intensif perang Israel di Gaza selatan juga akan segera berakhir.
Perang brutal Israel di Gaza yang kini memasuki hari ke-102 – sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 24.100 warga Palestina dan melukai 60.834 lainnya, kata para pejabat kesehatan, ketika Tel Aviv melanjutkan agresinya di wilayah kantong pesisir tersebut.
“Di selatan Gaza, [fase intensif] akan segera berakhir,” kata Gallant, tanpa memberikan batas waktu pastinya.
Gallant mengatakan tentara akan melakukan operasi dengan intensitas rendah di Gaza utara, dan menambahkan bahwa pasukan Israel sedang berupaya untuk menemukan lokasi sisa Hamas di wilayah tersebut.
Invasi Israel telah membuat 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Baca juga: Yoav Gallant Absen Rapat usai Ribut dengan Netanyahu: Berhenti Ganggu Pekerjaan Saya
Israel mengakhiri serangan darat ‘intensitas tinggi’ di Gaza utara.
Yoav Gallant, mengatakan pada hari Senin bahwa operasi darat intensitas tinggi di Jalur Gaza utara telah berakhir, Anadolu Agency melaporkan.