Eks Mayor jenderal Israel Ungkap Kekacauan IDF di Perang Gaza, Disembunyikan Pemerintah Netanyahu
Itzhak Brik menyebutkan kekacauan IDF di medn perang Gaza di mana tentara tak siap hingga peralatan militernya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Eks Mayor Jenderal Israel, Itzhak Brik, membeberkan informasi baru tentang kekacauan total tentara Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza.
Brik menyebut kekacauan itu disembunyikan dari pandangan publik oleh media dan pemerintah Benjamin Netanyahu.
Diketahui Brik, juga dikeal sebagai seorang analis militer penting di Israel.
Dirinya pernah menjalankan berbagai peran militer Israel di masa lalu dan sekarang menjadi peneliti di Institut Internasional untuk Kontra-terorisme di Universitas Reichman Israel, di Herzliya.
Brik mengungkapnya adanya kekacauan total dari pihak Israel di Gaza, bukan hanya dari IDF namun juga peralatan militer, logistik, pangan, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk perang tidak berfungsi.
“Hal tersebut lantaran tentara memprivatisasi semuanya ke perusahaan swasta,” kata Brik, mengutip Palestine Chronicle.
“Tidak ada orang yang segera memperbaiki tangki. Puluhan tank terjebak hingga terseret keluar. Media, tentu saja, tidak membicarakannya tetapi hal-hal seperti ini tidak berhasil,” lanjutnya.
Pensiunan jenderal tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun ia mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tim perdana menteri tidak ingin mendengar kebenaran atau fakta di lapangan.
“Saya mengatakan kepadanya (Benjamin Netanyahu) bahwa tentara tidak siap berperang karena ada tentara yang belum berlatih selama lima tahun, dan ada kekurangan peralatan,” kata Brik mengutip Maariv.
Brik mengatakan kepada PM Israel agar para tentara Israel berlatih dan membekali diri mereka sendiri.
“Untungnya, (Netanyahu) mendengarkannya, menelepon menteri pertahanan, dan membekukan IDF masuk ke Gaza selama dua minggu.”
Baca juga: Dari Karpet, Kosmetik, Hingga Sepeda Motor: Tentara IDF Menjarah Rumah-Rumah di Gaza Secara Massal
Terlepas dari klaim Brik, penundaan invasi darat ke Gaza, yang ternyata berakhir buruk, akibat dari ketakutan bahwa Perlawanan Palestina sudah siap menghadapi skenario tersebut, yakni berperang dengan Israel.
Menurut juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, sayap militer Hamas sendiri telah menghancurkan lebih dari 1.100 kendaraan militer Israel.
Sebagian besar peralatan yang hancur, hampir 1.000, adalah tank Merkava.