Hamas: Kematian Pilot Aaron Bushnell Jadi Tanggung Jawab AS yang Dukung Israel
Hamas mengatakan kematian pilot angkatan udara AS Aaron Bushnell jadi tanggung jawab AS karena mendukung Israel dalam genosida terhadap Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Aaron Bushnell melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Israel di AS pada Minggu (25/2/2024).
Ia menolak kebijakan pemerintah AS yang mendukung Israel dalam genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Dalam video yang ia rekam, Aaron Bushnell mengomentari keterlibatan AS dan mengamatai bahwa pemerintah AS menganggap genosida terhadap warga Palestina adalah hal yang dianggap normal.
"Aku tidak akan lagi terlibat dalam genosida," katanya.
"Apa yang akan aku lakukan saat ini mungkin dianggap ekstrem tapi dibandingkan dengan apa yang terjadi pada warga Palestina di tangan penjajahnya.. ini tidak ekstrem sama sekali," lanjutnya.
Ia lalu menyiram dirinya dengan cairan pembakar sebelum menyalakan api.
"Free Palestine!" kata Aaron Bushnell berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
Tidak lama setelah aksinya, orang-orang di lingkungan kedutaan berlari dan mengirim polisi serta agen keamanan Israel.
Seorang agen keamanan Israel terlihat menodongkan senjata ke Aaron Bushnell yang telah sekarat di tanah, ketika seorang anggota polisi sibuk memadamkan api di tubuh Aaron.
"Aku butuh lebih banyak alat pemadam api, bukan senjata," teriak polisi tersebut, lalu mengambil alat pemadam api yang lain.
Kamera yang diletakkan oleh Aaron Bushnell sebelumnya tetap merekam hingga durasi 3.13 menit.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.782 jiwa dan 70.043 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (27/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel