Amnesty International Selidiki Serangan Israel ke Warga Gaza saat Antre Bantuan, 112 Orang Tewas
Serangan Israel terhadap warga Gaza yang mengantre bantuan, menyebabkan kematian sebanyak 112 orang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, Amnesty International, mengatakan harus ada penyelidikan segera atas insiden penembakan warga Gaza oleh pasukan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melepaskan tembakan terhadap ribuan warga Palestina yang berkumpul di area terbuka Kota Gaza dengan harapan menerima makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya, Kamis (29/2/2024).
Serangan Israel menyebabkan kematian sebanyak 112 warga Palestina.
“Amnesty sedang menyelidiki hal ini sebagai bagian dari dokumentasi pelanggaran terhadap warga sipil Palestina yang sedang berlangsung,” ungkap Amnesty International, Jumat (1/3/2024), dilansir Al Jazeera.
“Sebagai kekuatan pendudukan, Israel mempunyai kewajiban yang jelas untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat Palestina, termasuk dengan memastikan akses mereka terhadap bantuan tanpa hambatan dan aman," jelasnya.
AS Berupaya Selidiki Penyerbuan Bantuan ke Gaza
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan, insiden di Kota Gaza di mana warga terbunuh saat mereka mengerumuni konvoi truk bantuan, sangat mengkhawatirkan.
Di sisi lain, Israel membagikan rekaman drone yang menunjukkan upaya pasukan untuk membubarkan massa yang jumlahnya semakin banyak.
Namun, Israel menyangkal tanggung jawab atas kematian massal di tengah kritik internasional atas serangannya di Gaza.
Kekerasan Israel tersebut dengan cepat dikutuk oleh negara-negara Arab.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan pembicaraan mengenai insiden tersebut dengan para pemimpin Mesir dan Qatar.
Pembicaraan itu juga membahas tentang cara-cara untuk menjamin pembebasan 130 sandera yang ditahan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 dan gencatan senjata selama enam minggu dalam perang di Gaza.
Baca juga: Kemlu Pastikan Tidak Ada Rencana RI Bangun Hubungan Bilateral dengan Israel
Baik Gedung Putih maupun Departemen Luar Negeri menyatakan kengerian atas apa yang terjadi dan mengindikasikan bahwa mereka akan menuntut jawaban dari Israel.
“Peristiwa terbaru ini perlu diselidiki secara menyeluruh,” ujar juru bicara Gedung Putih, Olivia Dalton di Air Force One, dikutip dari The Times of Israel.
“Peristiwa ini menggarisbawahi perlunya memperluas bantuan kemanusiaan untuk mencapai Gaza," lanjutnya.