Atasi Kelaparan Akibat Akses Ditutup, Kanada Bakal Hujani Paket Pangan di Langit Gaza
Bantuan pangan diharapkan menekan kasus kematian di Gaza akibat akibat krisis pangan tidak kembali melonjak .
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA – Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen mengungkap rencana negaranya yang tengah bersiap mengirimkan beragam paket pangan dan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Gaza.
Tak seperti biasanya, paket kemanusian itu rencananya akan dikirim pemerintah Kanada via udara dengan menggunakan pesawat perang, mirip seperti yang dilakukan Raja Yordania Abdullah II yang baru – baru ini telah berhasil menghujani langit Gaza dengan puluhan ton paket makanan dan obat – obatan.
“Setelah melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah, Ottawa menggagas rencana untuk menjajaki opsi-opsi baru menyalurkan bantuan sesegera mungkin melalui udara, mengikuti langkah sejumlah negara-negara lain yang telah mempertimbangkan pengiriman bantuan melalui langit,” ujar seorang menteri kabinet Kanada, dikutip dari Alarabiya.
Tak dijelaskan berapa banyak bantuan yang akan dikirimkan pemerintah Kanada pada kesempatan kali ini, namun dengan cara tersebut setidaknya kasus kematian di Gaza akibat akibat krisis pangan tidak kembali melonjak .
Baca juga: Hamas Sebut Israel Sebarkan Informasi Palsu soal Penembakan Massal Warga Gaza yang Antre Bantuan
Sebagai informasi bantuan seperti ini bukan kali pertama yang diberikan pemerintah Kanada untuk pengungsi Gaza, Kanada menjadi salah satu negara yang aktif menyuntikan beragam jenis bantuan untuk warga Gaza.
Saat awal konflik pecah, negara ini memberikan bantuan senilai 100 juta dolar AS, kemudian pada Januari kemarin Kanada kembali mengirim bantuan senilai 40 dolar AS untuk membantu otoritas Palestina menyokong kebutuhan pangan pengungsi selama perang berlangsung.
Warga Gaza Alami Kelaparan dan Malnutrisi
Sebelum rencana pengiriman bantuan via udara diungkap, selama beberapa pekan terakhir Israel melakukan penangguhan akses pada truk – truk bantuan kemanusian yang akan memasuki wilayah Gaza Utara.
Imbas blokade tersebut 2,3 juta Gaza kini kekurangan ketersediaan pangan, hingga para pengungsi terpaksa mengkonsumsi rumput liar dan olahan dari pakan ternak demi bisa bertahan hidup.
Situasi yang memprihatinkan ini lantas memicu terjadi krisis pangan akut dan membuat seperenam anak di sana menderita gizi buruk.
Tak hanya itu akibat aksi blokade tersebut sejumlah bayi dilaporkan tewas karena dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit di Gaza utara, kata Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina yang terkepung.
“Enam bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kompleks Medis Al Shifa di Jalur Gaza utara, empat bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan sementara tujuh bayi lainnya masih dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi dan akibat malnutrisi parah,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra