Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faksi-faksi Palestina Bersatu, Hamas, Fatah dan Lainnya Berkumpul di Moskow Rusia

Rusia jadi tuan rumah pertemuan sejumlah faksi-faksi politik Palestina di Moskow.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Faksi-faksi Palestina Bersatu, Hamas, Fatah dan Lainnya Berkumpul di Moskow Rusia
ED JONES / AFP
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjawab pertanyaan dalam konferensi pers setelah pidatonya di Majelis Umum PBB ke-78 di markas besar PBB di New York City pada tanggal 23 September 2023. Rusia jadi tuan rumah pertemuan sejumlah faksi-faksi politik Palestina di Moskow. 

"Hal ini tidak bergantung pada siapa pun kecuali rakyat Palestina sendiri.”

Sebelum pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki mengatakan pada hari Rabu bahwa dia tidak mengharapkan adanya keajaiban dari pertemuan tersebut.

“Kami berharap ada hasil yang baik dalam hal saling pengertian antar semua faksi tentang perlunya mendukung pemerintahan teknokratis yang akan muncul,” kata Malki.

“Tentu saja, kami tidak mengharapkan keajaiban terjadi hanya dalam pertemuan sederhana di Moskow, namun saya yakin pertemuan di Moskow harus segera diikuti dengan pertemuan lain di kawasan ini.”

PM Palestina mengundurkan diri

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh memimpin rapat kabinet di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 29 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh memimpin rapat kabinet di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 29 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Pertemuan ini terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri Otoritas Palestina (PA) Mohammad Shtayyeh mengumumkan pengunduran diri pemerintahannya, yang sebelumnya memerintah sebagian Tepi Barat yang diduduki.

Shtayyeh menyebut meningkatnya kekerasan di wilayah pendudukan dan perang di Gaza sebagai alasan di balik pengunduran dirinya.

“Saya melihat bahwa tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas baru di Gaza dan perlunya konsensus Palestina, Palestina berdasarkan persatuan Palestina dan perluasan kesatuan otoritas atas tanah Palestina,” katanya, Senin (26/2/2024).

BERITA REKOMENDASI

Shtayyeh, yang akan tetap menjabat sampai perdana menteri baru diumumkan, mengatakan pemerintahan baru perlu mempertimbangkan kenyataan yang muncul di Gaza setelah lima bulan pemboman intensif Israel.

Otoritas Palestina, yang dibentuk 30 tahun lalu sebagai bagian dari Perjanjian Damai Oslo, mendapat kritik luas mengenai perannya.

Para pemimpinnya pun hanya mempunyai sedikit kekuatan praktis.

PA sangat tidak populer di kalangan warga Palestina.

Baca juga: Respons AS usai PM Palestina Mohammad Shtayyeh Mundur, Sebut Bagian dari Langkah Reformasi

Namun Malki, yang berbicara di sela-sela Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, mengatakan pengunduran diri pemerintah dirancang untuk mencegah mitra internasional mengatakan bahwa Otoritas Palestina tidak bekerja sama.

“Kami ingin menunjukkan kesiapan kami untuk terlibat dan bersiap, hanya agar tidak dianggap sebagai hambatan dalam penerapan proses apa pun yang harus dilakukan lebih jauh,” katanya.

Israel sebelumnya mengatakan mereka tidak akan menerima Otoritas Palestina untuk memerintah Gaza setelah perang.

Israel berjanji untuk “menghancurkan” Hamas setelah serangannya pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.139 warga Israel.

Dalam lima bulan perang, sekitar 30.000 warga Palestina telah terbunuh dalam respons Israel terhadap serangan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas