IDF Sudah Tahu Ribuan Warga Palestina akan Kerubungi Bantuan: Terencana, Berondong Peluru Tanpa Ragu
Pembantaian ratusan warga Palestina yang menunggu bantuan dilakukan Tentara Israel secara terencana, mereka menembak secara dingin, berondong peluru
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Sangat jelas bahwa ketika kondisi di Gaza terus memburuk bagi masyarakat Gaza, dua penyeberangan saja tidak cukup,” katanya.
“Kami sedang berbicara dengan para pejabat Israel tentang perlunya membuka lebih banyak jalur penyeberangan, lebih banyak jalan masuk ke Gaza, sehingga bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat meningkat secara signifikan. Ini adalah masalah hidup dan mati,” tambahnya.
Kunjungannya terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran dari para pejabat AS mengenai sasaran Israel terhadap pasukan polisi sipil (yang mencakup pasukan Hamas tetapi juga orang-orang yang tidak memiliki afiliasi langsung) yang mengawal truk bantuan di Gaza.
Hal ini bertepatan dengan penurunan tajam jumlah truk bantuan yang memasuki Gaza dalam beberapa pekan terakhir.
Power membahas masalah memasukkan bantuan ke Gaza selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menurut para pejabat AS.
Penerjunan Bantuan Tidak Efektif
Para pejabat AS telah mulai membahas upaya terakhir dalam memasok bantuan melalui langkah-langkah seperti penerjunan bantuan lewat udara, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Axios, dicontohkan oleh penurunan bantuan baru-baru ini yang dilakukan oleh Yordania bekerja sama dengan Mesir dan Perancis.
Namun banyak pejabat AS yang skeptis terhadap efektivitas metode ini karena jumlah bantuan yang diberikan hanya setara dengan satu atau dua truk.
Terlepas dari itu, para pejabat AS bersikeras kalau meningkatkan jumlah truk bantuan yang masuk adalah prioritas utama.
Para pejabat AS lebih lanjut mencatat kalau insiden tersebut menyoroti perlunya gencatan senjata sementara sesegera mungkin, terutama menjelang Ramadan yang akan dimulai satu setengah minggu lagi, mengingat semakin parahnya krisis kemanusiaan di Gaza.
(oln/rtrs/memo/*)