Kebakaran Pusat Perbelanjaan di Bangladesh Menewaskan 46 Orang, Terburuk dalam 12 Tahun Terakhir
kebakaran makin menjadi-jadi karena banyaknya tabung gas masak yang disimpan secara sembarangan di tangga dan dapur restoran
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Dilaporkan setidaknya 43 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di pusat perbelanjaan di Dhaka, Bangladesh, Jumat (1/3/2024) pagi.
Di samping itu dilaporkan belasan orang dalam kondisi kritis dalam kebakaran ini menjadi yang terburuk setelah tahun 2012 terjadi kebakaran pabrik garmen di pinggiran Dhaka yang menewaskan setidaknya 111 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Awalnya kebakaran terjadi di restoran yang berada di lantai dasar bangunan komersial tujuh lantai di ibu kota negara itu.
Seluruh bangunan, yang menjadi rumah bagi beberapa restoran lain, segera terkepung oleh api yang membutuhkan dua jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk berhasil memadamkannya.
Direktur operasi layanan pemadam kebakaran Rezaul Karim mengatakan, kebakaran makin menjadi-jadi karena banyaknya tabung gas masak yang disimpan secara sembarangan di tangga dan dapur restoran.
Baca juga: 17 Orang Tewas akibat Ledakan Gedung Perdagangan di Dhaka, Bangladesh
“Orang-orang mendengar ledakan beberapa tabung gas selama kebakaran,” katanya seperti dilansir Tribunnews dari Arabnews.
Main Uddin, kepala layanan pemadam kebakaran nasional mengatakan, bangunan itu tidak memiliki langkah-langkah keselamatan.
“Ia tidak memiliki setidaknya dua tangga atau pintu keluar darurat,” katanya.
“Kebanyakan orang meninggal karena kekurangan oksigen,” katanya.
Petugas pemadam kebakaran sebelumnya mengatakan kepada wartawan mencurigai api bermula ketika salah satu tabung gas secara tidak sengaja terbakar.
Inspektur polisi Bacchu Mia mengatakan bahwa dua orang lagi meninggal akibat luka-luka mereka pada Jumat saat sedang dirawat di rumah sakit.
“Jumlah kematian sekarang 46. Dua orang telah meninggal akibat luka, satu di Rumah Sakit Kedokteran Kolombia Dhaka dan satu lagi di rumah sakit polisi,” katanya.
Di sebuah rumah sakit yang merawat korban luka, Asif Pathan (30) mengatakan, sepupunya MinHajj Khan sedang makan di restoran ketika kebakaran terjadi dan tewas.
“Teman-temannya lolos dengan melompat keluar jendela, tapi MinHajj tidak bisa,” kata Pathan.
“Tubuhnya telah menjadi arang.”
Pathan mengatakan dia sedang menunggu rumah sakit melakukan tes DNA untuk mengkonfirmasi identitas jenazah sepupunya sebelum diberikan kepada keluarganya.
Anggota masyarakat membantu petugas pemadam kebakaran membawa selang air dan menyelamatkan korban yang turun dari dinding luar untuk keselamatan saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan api.
Baca juga: PM Hasina Diprediksi Menang Pemilu, Warga Bangladesh Resahkan Ekonomi
“Kami berada di lantai keenam ketika kami pertama kali melihat asap melalui tangga. Banyak orang berlarian ke lantai atas,” kata Sohel, seorang manajer restoran yang hanya memberikan nama pertamanya.
“Kami menggunakan pipa air untuk turun dari bangunan. Beberapa dari kami terluka saat melompat.”
Pada satu titik setidaknya 50 orang berada di atap menunggu diselamatkan oleh derek pemadam kebakaran.
Kamruzzaman Majumdar, seorang profesor ilmu lingkungan yang termasuk di antara yang terjebak menulis dalam sebuah kiriman Facebook.
Para penyidik polisi terlihat berjalan di dalam bangunan yang hancur dan mendokumentasikan puing-puing pada Jumat pagi, beberapa jam setelah pemerintah memerintahkan penyelidikan atas asal-usul kebakaran.
Ratusan anggota keluarga yang cemas berbondong-bondong ke dekat Rumah Sakit Kedokteran Kolombia Dhaka semalaman saat ambulans membawa korban tewas dan terluka ke klinik. (Arabnews.com)