Koin Logam Tangkis Peluru IDF, Pria Palestina Ini Selamat Seusai Ditembaki Saat Menunggu Bantuan
Pria itu menceritakan pengalamannya saat Tentara Israel memberondong peluru dan bagaimana dia secara ajaib selamat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Koin Logam Tangkis Peluru IDF, Pria Palestina Ini Selamat Seusai Ditembaki Tentara Israel Saat Menunggu Bantuan
TRIBUNNEWS.COM - Pembantaian warga Palestina oleh Tentara Israel (IDF) yang terjadi pada Kamis (29/2/2024) menghadirkan cerita keajaiban selamatnya seorang pria berkat koin-koin logam yang dia kantongi.
Pada tanggal tersebut, ratusan warga Palestina yang sedang menunggu tibanya truk berisi bantuan, ditembaki Israel hingga menyebabkan ratusan jiwa melayang.
Baca juga: IDF Sudah Tahu Ribuan Warga Palestina akan Kerubungi Bantuan: Terencana, Berondong Peluru Tanpa Ragu
"Saat sebuah truk yang ditunjuk untuk mengangkut bantuan ke Gaza masuk, terjadi pembantaian yang mengakibatkan kematian lebih dari 100 warga Palestina di Lingkaran Nablus di Gaza utara," tulis Khaberni melaporkan.
Baca juga: IDF Klaim Cuma Tembak Kaki, Sumber Militer Israel Akui Bantai Ratusan Warga Palestina Gegara Hal Ini
Satu di antara kesaksian para korban atas kekejaman itu diunggah aktivis di media sosial yang membagikan video penuturan seorang pria Palestina.
Pria itu menceritakan pengalamannya saat Tentara Israel memberondong peluru dan bagaimana dia secara ajaib selamat.
"Dia menggambarkan bagaimana beberapa koin logam menangkis peluru yang ditembakkan oleh tentara Pasukan Pendudukan Israel (IDF)," tulis ulasan JN.
"Dia menderita luka-luka saat menunggu untuk mengambil sekantong tepung dari persediaan bantuan. Namun, koin tersebut berfungsi sebagai perisai, mencegah peluru menyebabkan kerusakan fatal," tambah laporan tersebut.
Picu reaksi internasional
Insiden pada Kamis (29/02) itu telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, termasuk Hamas, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Israel dan Amerika Serikat (AS).
Di tengah laporan yang berbeda mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada jam-jam sebelum fajar, kantor berita AFP mengutip para saksi mata dari lokasi kejadian yang mengatakan bahwa pasukan Israel telah melepas tembakan ke arah kerumunan warga yang mengantre bantuan makanan itu.
Pihak Israel mengatakan bahwa korban tewas adalah akibat kepanikan yang berujung saling dorong-mendorong.
Namun Israel juga mengakui bahwa beberapa tentaranya telah melepas tembakan, meski pihaknya mengatakan bahwa hanya melepas tembakan ke udara atau ke arah kaki.
Hamas, yang oleh AS, Uni Eropa dan Israel diklasifikasinan sebagai organisasi teror, telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengancam akan menarik diri dari negosiasi gencatan senjata dengan Israel dan pembebasan sandera yang sedang berlangsung, dengan alasan bahwa perjanjian itu hanya akan "mengorbankan darah rakyat kami."
Dalam pernyataan terpisah, negara tetangga Mesir dan Yordania mengutuk kejadian itu dan menyebutnya sebagai "kejahatan yang memalukan" dan "penargetan brutal" terhadap warga sipil.