Koin Logam Tangkis Peluru IDF, Pria Palestina Ini Selamat Seusai Ditembaki Saat Menunggu Bantuan
Pria itu menceritakan pengalamannya saat Tentara Israel memberondong peluru dan bagaimana dia secara ajaib selamat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mesir, yang berbatasan langsung dengan Gaza, mengatakan, "Kami menganggap penargetan warga sipil yang secara damai berusaha mendapatkan jatah bantuan itu adalah kejahatan yang memalukan dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional."
Meski seluruh dunia mendesak adanya peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa pengiriman bantuan itu harus dihentikan.
Ben-Gvir mengatakan bahwa insiden ini, "tidak hanya menunjukkan bahwa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sementara para sandera masih ditahan adalah hal yang gila, namun juga membahayakan para tentara."
Sementara sekutu setia Israel, Presiden AS Joe Biden, semakin frustrasi dengan respons Israel dan mengatakan bahwa insiden ini hanya akan mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Sebelumnya pada awal pekan ini, Biden optimistik bahwa kesepakatan itu akan disetujui pada Senin (04/03) mendatang.
Biden juga mengatakan bahwa AS sedang mencari tahu "dua versi mengenai apa yang sebenarnya terjadi," dan menambahkan bahwa saat ini tidak mungkin untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sekjen PBB 'mengutuk' insiden di Gaza
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Kamis (29/02) telah "mengutuk" insiden yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina dan ratusan lainnya terluka, saat mereka sedang menunggu untuk menerima apa yang dia sebut sebagai "bantuan penyelamat."
Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Kamis (29/02) juga mengatakan, "Warga sipil yang putus asa di Gaza membutuhkan bantuan mendesak, termasuk mereka yang berada di bagian utara yang terkepung, di mana PBB belum dapat mengirimkan bantuan ke sana."
Dujarric juga menekankan bahwa Guterres "sangat terkejut dengan jumlah korban jiwa dari tragedi tragis pada konflik ini."
Kantor berita AFP melaporkan bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan tertutup mengenai insiden ini pada Kamis (29/01) sore, mengutip sumber diplomatik anonim yang menyatakan bahwa pertemuan tersebut diminta oleh Aljazair.
Lebih dari 30.000 korban tewas di Gaza, menurut Kemenkes Gaza
Lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, menurut para pejabat di Kemenkes Gaza yang dipimpin oleh Hamas.
Hamas ketika itu melakukan serangan brutal ke wilayah Israel, membunuh sekitar 1200 orang dan menculik lebih 100 orang yang dibawa ke Gaza.
Kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada hari Kamis (29/02) mengatakan bahwa "kehidupan terkuras dari Gaza dengan kecepatan yang menakutkan" dan merujuk pada jumlah korban tewas di Gaza tersebut.
PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan lainnya berpendapat bahwa jumlah korban tewas dan korban luka-luka yang disampaikan oleh Kemenkes Gaza itu dapat diandalkan, meski kementerian tersebut tidak membedakan antara kematian warga sipil dan para militan.