7 Sandera Tewas termasuk Teman Dekat Netanyahu, Hamas: Israel Tembaki Mereka
Hamas melaporkan 7 sandera tewas termasuk teman dekat Netanyahu akibat tembakan dan pemboman yang diluncurkan Israel di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan terbunuhnya tujuh sandera akibat pemboman Israel di Jalur Gaza.
Salah satu sandera yang terbunuh adalah teman dekat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
“Meskipun kami sangat ingin menyelamatkan nyawa mereka, Netanyahu masih bersikeras untuk membunuh mereka. Tujuh dari mereka terbunuh oleh senjata tentara Anda," kata Brigade Al-Qassam dalam video di saluran Telegram-nya, Jumat (1/3/2024).
Klip video tersebut menunjukkan nama tujuh sandera di Jalur Gaza, yang baru-baru ini terbunuh oleh pemboman Israel.
"Salah satu tahanan yang tewas mengaku saat bersama mujahidin kami bahwa dia adalah teman dekat Netanyahu," kata Brigade Al-Qassam.
“Netanyahu meninggalkan teman-temannya menghadapi nasib sendirian tanpa menyelamatkan mereka," lanjutnya.
Brigade Al-Qassam mengatakan mereka sebelumnya kehilangan kontak dengan pejuangnya yang menjaga sejumlah sandera.
“Kami sebelumnya telah mengumumkan bahwa kontak kami telah terputus dengan mujahidin kami yang menjaga sejumlah tahanan musuh di sektor jujur kami, dan kami yakin sejumlah tahanan telah terbunuh akibat serangan pengeboman Zionis,” kata Brigade Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam lalu menganalisa pengawasan terhadap sandera selama beberapa minggu untuk mengonfirmasi kondisi para pejuang dan sandera tersebut.
“Setelah pemeriksaan dan pengawasan selama beberapa minggu terakhir, kami telah mengkonfirmasi kesyahidan sejumlah Mujahidin kami dan terbunuhnya tujuh tahanan musuh di Jalur Gaza akibat pemboman Zionis, termasuk: Haim Gershon Peri, Yoram Itak Metzger, dan Amiram Israel Cooper," kata Brigade Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam menjelaskan bahwa mereka akan mengumumkan nama empat sandera lainnya yang tewas setelah mengkonfirmasi identitas mereka.
Baca juga: 3 Sandera Lansia Sampaikan Pesan untuk Israel: Mengapa Ditinggal di Sini? Jangan Biarkan Kami Menua
Dia menekankan bahwa jumlah sandera Israel yang terbunuh akibat operasi militer Israel di Jalur Gaza mungkin melebihi tujuh puluh tahanan.
"Kami selama ini sangat ingin menyelamatkan nyawa para sandera, namun hal ini telah menjadi kenyataan dan jelas bahwa pimpinan musuh (Israel) sengaja membunuh tawanannya untuk menyingkirkan berkas ini," lanjut Brigade Al-Qassam.
“Harga yang akan kami ambil untuk lima atau sepuluh sandera hidup adalah harga yang sama yang akan kami ambil untuk semua tahanan jika operasi pengeboman musuh tidak membunuh mereka,” tambahnya, dikutip dari Quds.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.000 jiwa dan 70.400 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (1/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel