Petinggi IDF Unit Juru Bicara Mundur Berjamaah, Militer Israel Tak Sepakat Soal Penyerbuan Rafah
Channel 14 Israel melaporkan puluhan pejabat senior di Unit Juru Bicara militer pendudukan Israel (IDF) telah mengajukan pengunduran diri.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pejabat Senior IDF Unit Juru Bicara Mundur Berjamaah, Militer Israel Tak Sepakat Soal Penyerbuan Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Channel 14 Israel menyatakan bahwa pengunduran diri tersebut mencerminkan adanya gangguan di dalam Unit Juru Bicara.
Channel 14 Israel melaporkan puluhan pejabat senior di Unit Juru Bicara militer pendudukan Israel (IDF) telah mengajukan pengunduran diri.
Baca juga: Irgun dan Kekejaman Tentara IDF, Awal Mula Israel Mengadopsi Aksi dan Ideologi Milisinya
Dia antara mereka yang mundur, termasuk orang kedua dalam tim juru bicara militer Daniel Hagari.
Channel 14 mencatat, situasi ini menambah banyaknya jumlah pejabat di tim Hagari yang juga telah mengundurkan diri.
Ulasan itu juga menilai, pengunduran diri massal tersebut mencerminkan kondisi adanya masalah besar di dalam Unit, yang berasal dari protes petugas Israel mengenai masalah operasional dan pribadi.
Baca juga: Pakar Militer: Internal IDF Hancur-hancuran, Salah Perhitungan Lawan Hamas dan Rakyat Gaza
Menurut media Israel tersebut, di antara mereka yang mengundurkan diri adalah orang kedua di tim Hagari, Kolonel Butbul, Kolonel Moran Katz, dan Juru Bicara Internasional untuk militer pendudukan Israel, Letnan Richard Hecht.
Laporan tersebut juga mencatat kalau Daniel Hagari telah ditunjuk sebagai juru bicara militer pendudukan Israel tanpa sebelumnya memegang peran apa pun dalam Unit tersebut.
Petinggi IDF Tak Sepakat dengan Netanyahu Soal Penyerbuan Rafah
Sebelumnya, media Israel Channel 12, juga mengungkapkan perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bagi IDF untuk mempersiapkan invasi darat di kota Rafah di Gaza.
Perintah Netanyahu ini disebutkan telah menyebabkan perselisihan yang signifikan antara dia dan para pejabat militer Israel.
Analis politik Channel 12 Israel, Yaron Avraham, menyebutkan kalau Netanyahu baru-baru ini membahas kelanjutan operasi militer dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi, mengungkapkan ketidaksepakatan mengenai pendudukan Rafah.
Baca juga: Panglima Perang dan Kepala Mata-Mata Israel Diam-Diam ke Mesir Bahas Penyerbuan Rafah
Avraham mencatat, meskipun Netanyahu menekan pihak militer untuk mencari solusi cepat, Halevi bersikeras untuk mendapatkan kondisi yang menguntungkan, seperti mengevakuasi daerah tersebut dan berkoordinasi dengan Mesir.
(oln/almydn/*)