Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel

AS mendesak Hamas untuk menerima tawaran dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Saat ini perundingan masih berlanjut di Kairo.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in AS Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel
KANTOR MEDIA HAMAS / AFP
Video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023.-- AS desak Hamas kesepakatan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mendesak Hamas untuk menyetujui perjanjian pembebasan sandera dengan Israel.

Perjanjian itu mencakup gencatan senjata enam minggu di Gaza menjelang bulan Ramadan.

“Sangat penting untuk melihat gencatan senjata sementara sebagai bagian dari kesepakatan penyanderaan ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, dalam pengarahan online Senin (4/3/2024).

"Kami menyerukan Hamas untuk menerima persyaratan yang ada saat ini, dimana pembebasan sandera yang rentan, orang yang sakit, terluka, wanita lanjut usia... akan menghasilkan gencatan senjata selama enam minggu dan memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan,” lanjutnya.

“Israel telah menyetujui kerangka ini, dan sekarang Hamas bertanggung jawab untuk melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Ketika ditanya apakah Gedung Putih percaya bahwa ada kemungkinan untuk mencapai kesepakatan sebelum Ramadhan pada 10 Maret 2024, John Kirby menyatakan harapannya.

“Kami tentu saja penuh harapan, dan itulah tujuannya di sini – untuk menyelesaikan hal ini sesegera mungkin – dan kami tentu ingin hal ini selesai sebelum Ramadhan dimulai,” katanya, dikutip dari Anadolu Agency.

BERITA REKOMENDASI

Dia mengatakan gencatan senjata akan membantu mengurangi beberapa korban sipil dan kerusakan infrastruktur serta memungkinkan pendekatan multi-tingkat untuk membebaskan sandera dan peningkatan bantuan kemanusiaan.

Pertemuan Kamala Harris dan Benny Gantz

Sebelumnya pada hari itu, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, bertemu dengan anggota kabinet perang Israel dan pemimpin oposisi Benny Gantz di Washington.

Menjelang pertemuan mereka, Kamala Harris mengatakan dia dan Benny Gantz akan membahas penyelesaian kesepakatan penyanderaan, mendapatkan bantuan, dan mencapai gencatan senjata enam minggu.

Baca juga: Hamas Bantah Tuduhan PBB soal Pelecehan Seksual di Gaza: Laporan Berfungsi Jelek-jelekan Palestina

“Presiden telah menjadi pemimpin yang luar biasa dalam membawa kita sampai pada titik di mana kita memiliki perjanjian enam minggu,” katanya.

“Kita semua ingin konflik ini berakhir sesegera mungkin, dan hal ini penting," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Presiden AS, Joe Biden, berjanji untuk terus mendesak gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.

Dia menegaskan tidak akan menghentikan tekanan sampai tercapai kesepakatan yang akan menjamin pembebasan sandera dan gencatan senjata segera di Gaza setidaknya selama 6 minggu untuk mengirim lebih banyak bantuan ke seluruh Jalur Gaza.

Sebelumnya, delegasi dari Hamas, Qatar dan AS dilaporkan berada di Kairo, Mesir, untuk melanjutkan putaran baru perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hari ini, Selasa (5/3/2024), delegasi Hamas dikabarkan meninggalkan Kairo dan akan kembali pada Kamis (7/3/2024).

Sementara itu, delegasi Israel dijadwalkan tiba di Kairo pada Rabu (6/3/2024) besok untuk menyampaikan posisinya terkait apa yang disampaikan Hamas.

Sumber-sumber Mesir saat ini belum mengumumkan akhir-akhir dari perundingan saat ini dan menekankan masih ada peluang untuk mencapai kesepakatan sebelum bulan Ramadan.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.534 jiwa dan 71.920 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (5/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas