Starbucks Timur Tengah akan PHK Lebih dari 2.000 Pegawai, Merek-merek Barat Terdampak Boikot Israel
Pewaralaba Starbucks Timur Tengah, AlShaya, akan memangkas lebih dari 2.000 karyawannya.
Penulis: Muhammad Barir
Merek-merek Barat telah terkena dampak kampanye boikot akar rumput yang sebagian besar terjadi secara spontan atas serangan militer Israel di Jalur Gaza yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.
Setelah boikot tersebut, Starbucks pada bulan Oktober menyatakan bahwa mereka adalah organisasi non-politik dan menepis rumor bahwa mereka telah memberikan dukungan kepada pemerintah atau tentara Israel.
Starbucks mengatakan pada bulan Januari bahwa perang Israel-Hamas telah merugikan bisnisnya di wilayah tersebut karena tidak memenuhi ekspektasi pasar terhadap hasil kuartal pertama.
Dikatakan bahwa penjualan terkena dampak signifikan akibat konflik di Timur Tengah dan Amerika Serikat, ketika beberapa konsumen melancarkan protes dan kampanye boikot yang meminta perusahaan untuk mengambil sikap terhadap masalah ini.
Pada bulan Januari, AlShaya mengatakan pihaknya mengurangi operasi di Mesir karena masalah ekonomi yang sedang berlangsung di negara tersebut termasuk devaluasi berbagai mata uang dan rekor inflasi. Perusahaan tidak mengomentari toko mana yang akan ditutup atau kapan akan ditutup.
(Sumber: Reuters)