Pembicaraan Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu Bisa Memicu Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Gaza
Amerika Serikat khawatir bahwa konflik Gaza dapat menyebar ke Timur Tengah, terutama setelah serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah
Penulis: Eko Sutriyanto
"Setiap hari kami kehilangan puluhan martir. Kami ingin gencatan senjata sekarang," kata Shaban Abdel-Raouf, seorang teknisi listrik Palestina dan ayah lima anak dari Kota Gaza, yang kini berada di Khan Younis, kepada Reuters melalui aplikasi chatting.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan jumlah orang yang dikonfirmasi tewas dalam serangan Israel kini telah melampaui 30.700 orang. Mereka melaporkan 86 kematian dalam 24 jam terakhir dan para saksi mata mengatakan bahwa pemboman Israel terus berlanjut di Khan Younis, kota Rafah di bagian selatan dan beberapa wilayah di Gaza tengah.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dua warga Palestina, berusia 15 dan 72 tahun, meninggal akibat dehidrasi dan malnutrisi di rumah sakit Al Shifa dan Kamal Adwan pada hari Rabu, meningkatkan jumlah kematian hanya dalam waktu satu minggu menjadi 20 orang. Reuters tidak dapat memverifikasi kematian tersebut.
Norwegia, donor utama untuk badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), mengatakan bahwa banyak negara yang menghentikan bantuannya karena tuduhan Israel bahwa 12 staf badan tersebut terlibat dalam serangan 7 Oktober, kini mulai berpikir ulang.
Kanada berencana untuk melanjutkan pembayaran yang dijadwalkan sebesar C$25 juta ($18,5 juta) pada bulan April dan mengumumkan pendanaan baru, CBC melaporkan, mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya.
Gencatan senjata diupayakan sebelum Ramadan karena kekerasan Palestina-Israel di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki sering meningkat selama bulan puasa, seperti halnya permusuhan terhadap Israel di dunia Arab dan Muslim.
Kesepakatan yang diberikan kepada Hamas untuk Gaza akan membebaskan beberapa sandera yang masih ditahannya setelah serangan 7 Oktober, di mana Israel mengatakan bahwa 1.200 orang terbunuh dan 253 orang diculik.
Bantuan untuk Gaza akan ditingkatkan untuk mencegah kelaparan karena rumah sakit-rumah sakit merawat anak-anak yang mengalami kekurangan gizi akut, dan Hamas akan memberikan daftar semua sandera.
Hamas mengatakan bahwa pertukaran tawanan tidak dapat dilakukan sampai setelah gencatan senjata. Israel hanya menginginkan jeda dalam pertempuran untuk mengeluarkan para sandera dari Gaza dan lebih banyak bantuan masuk.