AS Diam-diam Setujui 100 Penjualan Senjata ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
AS diam-diam setujui lebih dari 100 penjualan senjata ke Israel sejak 7 Oktober 2023. Jubir Departemen Luar Negeri AS Matt Miller mengonfirmasi ini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
“Anda bertanya kepada banyak orang Amerika tentang transfer senjata ke Israel saat ini, dan mereka memandang Anda seolah Anda gila, seperti, 'mengapa kami mengirim lebih banyak bom ke sana?'” kata Joaquin Castro (D -Tex.), anggota komite Intelijen dan Urusan Luar Negeri DPR, dalam sebuah wawancara.
“Orang-orang ini sudah melarikan diri dari utara ke selatan, dan sekarang mereka semua berkumpul di sebagian kecil Gaza, dan Anda akan terus membombardir mereka?” kata Castro, dikutip dari Anadolu.
Pernyataannya merujuk pada rencana serangan Israel di Rafah, tempat lebih dari 1 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.800 jiwa dan 72.198 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (7/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel