Israel Kepergok Bangun Sabuk Militer di Gaza Utara, Dalih Untuk Mobilisasi Pertahanan
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membangun sebuah jalan baru sepanjang 6,5 kilometer dengan lebar 4 mil yang menjadi sabuk militer wilayah Gaza Utara.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membangun sebuah jalan baru sepanjang 6,5 kilometer dengan lebar 4 mil yang menjadi sabuk militer wilayah Gaza Utara.
Hal tersebut terungkap oleh analisis CNN International saat melakukan pemindaian citra satelit, dalam gambar tersebut terlihat jalan baru itu membentang dari wilayah perbatasan Gaza-Israel hingga Pantai Mediterania.
“Citra satelit yang diambil pada 6 Maret menunjukkan jalan kini membentang dari wilayah perbatasan Gaza-Israel sepanjang 6,5 kilometer, sekitar 2 kilometer mencakup jalan yang sudah ada. Sedangkan 4,5 kilometer sisanya merupakan jalan baru,” ujar sumber yang mengetahui masalah itu.
Temuan itu sontak memicu pertanyaan publik Banyak pihak menilai bahwa pembangunan jalan baru yang disebut dengan Koridor Netzarim sengaja dilakukan Israel untuk mempermudah tank-tank melakukan invasi dan serangan di utara Kota Gaza dan selatan, serta wilayah tengah Jalur Gaza.
Pembangunan Koridor Netzarim diklaim dapat menjadi sabuk militer Gaza, lantaran dapat menghalangi pengungsi Palestina untuk mencapai Gaza utara dan memperkuat pendudukan militer Tel Aviv menjelang rencana perluasan invasi darat di Rafah
“Sebuah jalan yang membelah jalur tersebut akan memudahkan orang-orang yang bergerak bolak-balik antara utara dan Selatan, ini adalah adalah upaya untuk mengendalikan pergerakan populasi,” jelas Emily Harding, direktur Program Intelijen, Keamanan Nasional, dan Teknologi di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.
Sementara itu ketika ditanya tentang pembangunan tersebut, IDF mengatakan "Koridor Netzarim" sebenarnya sudah ada sebelum perang dan sedang direnovasi, karena rusak oleh kendaraan lapis baja.
Baca juga: AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?
Mereka beralasan pembangunan jalan harus dilakukan lantaran rute tersebut diperlukan untuk pijakan operasional guna memudahkan mobilisasi atau pergerakan pasukan serta peralatan logistik.
Rencana Israel membagi Gaza menjadi dua telah dilaporkan oleh media Israel sejak 2018 silam, Namun pembangunannya baru bisa terlaksana beberapa bulan terakhir.
Baca juga: 8 Keluarga Palestina Dibantai Israel dalam Sehari, Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 30.800 Jiwa
Jalan tersebut akan digunakan setidaknya selama satu tahun dan terdiri atas tiga jalur.
Jalur satu untuk tank berat dan kendaraan lapis baja, kedua untuk kendaraan ringan, dan jalur terakhir akan di khususkan untuk pergerakan pasukan agar dapat melintas ke utara Kota Gaza serta Selatan secara efisien dan lebih cepat.