Netanyahu Balas Joe Biden, Tak Terima Disebut Beban Israel: Saya Justru Didukung Arab
Netanyahu membalas pernyataan Presiden AS Joe Biden. Ia tak terima disebut lebih banyak merugikan Israel. Netanyahu ngaku didukung pemimpin Arab.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ia mengklaim pertarungan tidak akan memakan waktu lebih dari dua bulan.
“Mungkin enam minggu, mungkin empat minggu,” tambahnya.
Kejamnya Netanyahu, Bantah Ada Kelaparan di Jalur Gaza
Dalam wawancara tersebut, Netanyahu membantah ada warga Palestina yang kelaparan di Jalur Gaza hingga meninggal dunia.
Sebelumnya, organisasi-organisasi PBB memperingatkan Israel akan risiko kelaparan ekstrim yang terjadi menyusul pengepungan Israel di Jalur Gaza dan terbatasnya bantuan yang masuk ke sana.
Pemerintah Israel dikritik oleh berbagai negara karena dinilai menghalangi masuknya bantuan melalui penyeberangan Mesir di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Setelah adanya lebih dari 20 kematian akibat kelaparan di Jalur Gaza, Uni Eropa mendorong dibukanya koridor laut untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui pelabuhan di Siprus.
Netanyahu mengklaim koridor laut itu adalah idenya.
Netanyahu Ngotot Tak Boleh Ada Negara Palestina
Netanyahu mengulangi pernyataannya yang menolak berdirinya negara Palestina.
Ia menilai pembentukan negara Palestina bukanlah solusi akhir bagi Israel karena ia akan terus merasa terancam.
“Posisi yang saya dukung didukung oleh mayoritas warga Israel yang mengatakan kepada Anda setelah tanggal 7 Oktober: 'Kami tidak ingin melihat negara Palestina,'” katanya.
“(Rakyat Israel) juga mendukung posisi saya yang mengatakan bahwa kita harus menolak keras upaya untuk membentuk negara Palestina. Itu adalah sesuatu yang mereka sepakati,” kata Netanyahu.
Bahkan, meski nantinya ada perubahan kepemimpinan di Palestina (perombakan Otoritas Palestina, Fatah, dan pemusnahan Hamas), Netanyahu bersikeras Israel harus tetap menempatkan pasukannya di sana untuk mengendalikan keamanan.
Saat ini, jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.045 jiwa dan 72.654 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (10/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel