Perang Rusia-Ukraina Hari ke-747: Gara-gara Minta Ukraina Nyerah, Paus Fransiskus Kena Semprot
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-747: Gara-gara minta Ukraina menyerah dengan berunding dengan Rusia, Paus Fransiskus kena semprot Zelensky.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-747 pada Senin (11/3/2024).
Tiga orang tewas dalam penembakan dan serangan pesawat tak berawak Rusia di kota-kota di wilayah Donetsk timur Ukraina pada Minggu malam.
Sementara sedikitnya selusin orang terluka dalam serangan rudal Rusia di kota Myrnohrad, sekitar 40 km (25 mil) dari garis depan di Donetsk.
Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 39 drone serang Shahed buatan Iran di wilayah tengah dan selatan, termasuk wilayah Kyiv.
Angkatan Udara mengatakan 35 orang ditembak jatuh di 10 wilayah.
Zelensky Kritik Pernyataan Paus Fransiskus
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menolak seruan Paus Fransiskus untuk melakukan pembicaraan di bawah “bendera putih” dengan Rusia sebagai mediasi virtual.
Presiden Ukraina tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya.
Namun, ia menyebutkan tokoh-tokoh agama membantu di Ukraina.
“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan perbuatan. Ini memang gereja yang memiliki umat,” kata Zelensky, Senin (11/3/2024).
“Tidak jauh dari 2.500 km, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkanmu,” lanjutnya.
Baca juga: Terus Dibombardir Ukraina, Rusia Pindahkan Pangkalan Kapal Militer di Krimea
Gara-gara Minta Ukraina-Rusia Berunding, Paus Fransiskus Dikritik
Paus Fransiskus dikritik setelah mengatakan Ukraina harus memiliki keberanian “bendera putih” dan bernegosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Beberapa politisi dan komentator di Eropa marah setelah Paus Fransiskus tampak diam mengenai kejahatan Rusia sebagai agresor dalam invasi tersebut.
Mereka menyoroti sikap Paus Fransiskus yang malah memberikan tanggung jawab kepada Ukraina untuk melakukan perdamaian.
“Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang dengannya kita hidup, mati, dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lain,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, seperti dikutip dari The Guardian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.