Pilot Ukraina Gugur di Donetsk, Pesawatnya Jatuh Ditembak Rusia
Ukraina kehilangan salah satu pilot tempurnya di garis depan pertempuran Oblast Donetsk.
Editor: Hendra Gunawan
Pesawat militer yang jadi korban pun cukup signifikan yaitu pesawat pendeteksi radar jarak jauh A-50 dan pesawat tempur Su-34/Su-35.
"Penjajah secara signifikan mengurangi jumlah serangan udara dengan rudal anti-pesawat," ungkap Oleschuk.
A-50 dianggap pesawat paling canggih. Dia mencatat bahwa masih belum ada pesawat DRLV di Laut Azov dan lainnya, yang mampu mengurangi kemampuan Federasi Rusia dalam melakukan pengintaian radar.
Menurut Angkatan Bersenjata Ukraina, unit rudal antipesawat hampir setiap hari memburu pesawat tempur Rusia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-744: Zelensky Berikan Jeda Tentara Cadangan Ukraina selama 2 Bulan
Secara khusus, ada penggunaan tempur pesawat Rusia pada jarak lebih dari 150 km. Hasil kerja tempur diperiksa.
Oleschuk juga mengatakan bahwa percakapan telah dimulai di antara pilot Rusia bahwa kepemimpinan militer mengirim mereka “ke satu arah”.
"Percakapan seperti itu, dan kemungkinan sabotase, selama pelaksanaan misi oleh penjajah hanya akan meningkat ketika Angkatan Udara menerima lebih banyak peralatan dari mitra Barat untuk melindungi langit kita dari serangan udara musuh," tambahnya.
Dari 17 Februari hingga 2 Maret, tentara Rusia kehilangan 15 pesawat.
- Pada 17 Februari, pembela Ukraina menembak jatuh dua Su-34 dan satu Su-35.
- Pada tanggal 18 Februari dimungkinkan untuk menembak jatuh sebuah Su-34, pada tanggal 19 dua pesawat Su-34 dan Su-35S ditembak jatuh.
- Pada 21 Februari, Angkatan Udara Rusia dibiarkan tanpa Su-34 lainnya.
- Pada tanggal 23 Februari, pesawat pendeteksi radar jarak jauh A-50 dihancurkan.
- Pada tanggal 27 Februari, Angkatan Bersenjata menembak jatuh dua Su-34, dan pada tanggal 28, tiga lagi pesawat tempur yang sama.
- Pada tanggal 1 dan 2 Maret, Federasi Rusia kehilangan dua pesawat Su-34.
- Sebelumnya, pesawat pendeteksi radar jarak jauh A-50 pertama Rusia ditembak jatuh oleh militer Ukraina pada 14 Januari 2024.