Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Lagi di Perbatasan, Israel Lancarkan Serangan Udara Jauh ke Dalam Lebanon, 1 Orang Tewas

Israel terus mengebom Lebanon di tengah perang di Gaza, menewaskan satu orang di kota timur Baalbek, ketika permusuhan lintas batas terus berlanjut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bukan Lagi di Perbatasan, Israel Lancarkan Serangan Udara Jauh ke Dalam Lebanon, 1 Orang Tewas
Tangkapan Layar: X, Pasukan Pertahanan Israel
Kolase gambar menunjukkan serangan udara Israel terhadap situs Hizbullah di Baalbek timur laut Lebanon, 11 Maret 2024, dari video IDF (kanan) dan rekaman kamera pengintai (kiri). 

Kota Baalbek di lembah Bekaa merupakan benteng pertahanan Hizbullah yang berbatasan dengan Suriah.

Pada tanggal 26 Februari, serangan Israel menargetkan Baalbek, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari perbatasan.

Serangan itu menewaskan dua anggota Hizbullah dalam serangan terdalam ke wilayah Lebanon sejak permusuhan dimulai.

Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika Israel menghentikan serangannya di Gaza.

Namun Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, baru-baru ini mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza tidak akan mengubah tujuan Israel untuk mengusir Hizbullah dari Lebanon selatan, baik dengan kekerasan atau diplomasi.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober, setidaknya 316 orang – sebagian besar pejuang Hizbullah – dan 53 warga sipil telah tewas di Lebanon, menurut penghitungan AFP.

Sementara itu, Israel telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak pecahnya perang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Siapa Hizbullah?

Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon.
Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon. (ANWAR AMRO / AFP)
Berita Rekomendasi

Mengutip Aljazeera, Hizbullah adalah kelompok bersenjata dan politik Syiah yang didukung oleh Iran.

Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Kelompok ini muncul dari kelompok bersenjata yang dibentuk oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.

Kelompok Hizbullah, yang mendapat dukungan dari kalangan Muslim Syiah, adalah salah satu musuh terbesar Israel di wilayah tersebut.

Baca juga: Operasi Steady Anchor, Tentara Israel Siapkan Rencana Darurat Perang Besar-besaran Lawan Hizbullah

Pada tahun 2021, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengklaim Hizbullah memiliki 100.000 pejuang.

Hizbullah membanggakan roket yang presisi dan mengatakan mereka dapat menyerang seluruh wilayah Israel.

Amerika Serikat memperkirakan Iran telah mengalokasikan ratusan juta dolar setiap tahunnya untuk Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas