Polisi Israel Tahan Warga Palestina di Gerbang Masjid Al-Aqsa dan Halangi Akses Mereka ke Al-Aqsa
Polisi Israel membatasi jamaah Palestina saat Ramadhan dimulai. Israel telah mengerahkan ribuan polisi perbatasan.
Penulis: Muhammad Barir
Polisi Israel Tahan Warga Palestina di Gerbang Masjid Al-Aqsa dan Halangi Akses Mereka ke Al-Aqsa
TRIBUNNEWS.COM- Polisi Israel membatasi jamaah Palestina saat Ramadhan dimulai.
Israel telah mengerahkan ribuan polisi perbatasan, pasukan khusus, dan pasukan di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Polisi Israel bersiaga tinggi di seluruh Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki saat Ramadhan memasuki hari pertama pada tanggal 11 Maret.
Jumlah pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki adalah dua kali lipat jumlah pasukan di seluruh Jalur Gaza, media Ibrani melaporkan.
Israel mengerahkan 23 batalyon di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Ramadhan dimulai. Polisi perbatasan dan pasukan khusus juga dikerahkan.
Beberapa warga Palestina ditahan pada hari Senin di gerbang Masjid Al-Aqsa. Ratusan pemuda dilarang beribadah di tempat suci tersebut.
“Pasukan pendudukan menahan warga di gerbang Masjid Al-Aqsa dan menghalangi akses mereka ke sana,” kata saksi mata kepada kantor berita Palestina WAFA.
Baca juga: Pasukan Israel Pukuli Jamaah Palestina yang Berusaha Masuk Masjid Al-Aqsa untuk Salat Tarawih
Pada Minggu malam, menjelang Ramadhan, pasukan Israel mengerahkan pasukan besar-besaran di sekitar Masjid Al-Aqsa.
Banyak di antara mereka yang dilarang melakukan salat magrib di dalam kompleks tersebut karena pembatasan masuk oleh Israel.
Media Ibrani juga memperingatkan hari itu bahwa Tel Aviv prihatin atas serangan yang dilakukan di Israel.
Shin Bet menangkap beberapa orang di Israel utara pada hari Minggu, dan radio militer melaporkan bahwa mereka berhubungan dengan Hamas dan memiliki rencana untuk melakukan operasi perlawanan di seluruh Israel.
Ketegangan meningkat menjelang bulan suci Ramadhan.
Ketika perang berkecamuk di Gaza, penindasan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem meningkat.
Meskipun rencana Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir untuk memperluas pembatasan terhadap warga Palestina yang memasuki Masjid Al-Aqsa gagal, Tel Aviv akan mempertahankan tingkat standar pembatasan dan penindasan, seperti yang diumumkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada tanggal 5 Maret.
Baca juga: Polisi Israel Pentungi Rombongan Jemaah Menuju Masjid Al Aqsa Yerusalem di Malam Pertama Ramadan
Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida dari Brigade Ezzedine al-Qassam, dalam pidatonya pada tanggal 8 Maret menyerukan agar rakyat Palestina melakukan mobilisasi selama bulan suci umat Islam untuk membela Masjid Al-Aqsa.
Abu Obeida menyerukan seluruh rakyat kami di Tepi Barat, Al-Quds (Yerusalem), dan wilayah pendudukan tahun 1948 untuk memobilisasi dan bergerak menuju Masjid Al-Aqsa, berdiri teguh di sana, dan tidak membiarkan pendudukan memaksakan kebijakannya.” di tempat suci].
Ada beberapa postingan yang memperlihatkan aksi represif polisi Israel kepada jemaah Masjid Al Aqsa.
"Warga Palestina dilarang salat di Al-Aqsa pada malam Ramadhan" tulis salah satu akun X.
"Pasukan Israel memukul mundur jamaah Muslim dengan tongkat untuk mencegah mereka masuk ke Masjid Al-Aqsa untuk salat menandai dimulainya Ramadhan di Yerusalem Timur yang diduduki" tulis yang lainnya.
"Polisi pendudukan menyerang para pemuda di Kota Tua Yerusalem ketika mereka mencoba memasuki Masjid Al-Aqsa sebelum salat Tarawih" tulis yang lainnya lagi.
(Sumber: The Cradle)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.