Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Sebut Tak Butuh Tentara Bayaran, Tapi Masih Butuh Personel Asing Untuk Hal Ini

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menegaskan angkatan bersenjatanya saat ini sudah tidak membutuhkan tentara bayaran asing.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Zelensky Sebut Tak Butuh Tentara Bayaran, Tapi Masih Butuh Personel Asing Untuk Hal Ini
Genya SAVILOV / AFP
Ilustrasi. Ukraina sudah tidak membutuhkan tentara asing lagi. 

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan angkatan bersenjatanya saat ini sudah tidak membutuhkan tentara bayaran asing untuk berjuang di garis depan.

Ia percaya diri bahwa perjuangan Ukraina untuk meraih kemerdekaan sudah tidak perlu bantuan tentara asing.

Namun ia menganggap Ukraina masih membutuhkan pelatih dan personel teknis untuk membantu mengoperasikan senjata.

Baca juga: SIPRI: Perang Ukraina Mengubah Bisnis Senjata Global

"Ukraina sudah tidak membutuhkan masukan asing. Namun akan menerima istruktur dan personel teknis dari NATO," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis BFMTV dikutip Strana.

Instruktur NATO sangat dibutuhkan kehadirannya oleh Ukraina untuk melatih prajurit Kiev agar mereka mendapatkan pelatihan yang memadai sebagai pejuang.

Sejauh ini Rusia mengklaim lebih dari 5.900 pejuang asing telah terbunuh di pihak Ukraina, sejak permusuhan dimulai pada Februari 2022.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyebut Polandia, Amerika Serikat, dan Inggris sebagai negara yang memberikan kontribusi terbesar terhadap tentara bayaran bagi Kiev.

BERITA REKOMENDASI

Laporan padal Januari mengklaim jumlah orang asing yang terbunuh telah melampaui 5.900 orang, dari lebih dari 13.500 orang yang datang ke Ukraina untuk berperang. Lebih dari 5.600 orang di antara mereka telah meninggalkan pasukan Kiev.

Sedangkan personel teknis dibutuhkan sebagai prajurit yang mengoperasikan senjata-senjata tertentu seperti rudal buatan Inggris di mana operatornya diyakini adalah tentara Inggris yang disusupkan ke Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-747: Gara-gara Minta Ukraina Nyerah, Paus Fransiskus Kena Semprot

Zelensky juga menjelaskan saat ini situasi di garis depan sudah mulai menguat dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

“Kami mengalami kesulitan karena kurangnya amunisi artileri, blokade udara, senjata jarak jauh Rusia, dan tingginya kepadatan drone Rusia,” jelas presiden Ukraina.

Diungkapkannya, Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil menghentikan gerak maju tentara Rusia di timur. Ia mengklaim Rusia mengalami kerugian besar setiap harinya.

Uni Eropa Kurang Antusias Kirim Pasukan


Sebelumnya negara-negara Uni Eropa dan NATO menggelar pertemuan mengenai wacana pengiriman tentara ke Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Duda mencatat bahwa “diskusi terhangat” berkisar pada gagasan pengerahan pasukan, meskipun belum ada keputusan pasti yang diambil.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas