Kapal Bantuan dari Spanyol Bawa Bantuan 200 Ton ke Gaza, Berangkat dari Siprus Tempuh 370 Kilometer
Kapal pertolongan pertama ke Gaza berasal dari Spanyol berangkat dari Siprus melalui koridor baru.
Penulis: Muhammad Barir
Kapal Bantuan dari Spanyol Menuju ke Gaza Bawa 200 Ton Bantuan, Berangkat dari Siprus, Perjalanan Sejauh 370 Kilometer ke Gaza Bawa 200 Ton Bantuan
TRIBUNNEWS.COM- Kapal pertolongan pertama ke Gaza berasal dari Spanyol berangkat dari Siprus melalui koridor baru.
Kapal bantuan tersebut akan melakukan perjalanan sejauh 370 kilometer ke Gaza dengan membawa 200 ton bantuan kemanusiaan
Open Arms, sebuah LSM Spanyol, mengirimkan kapal sewaan pertama yang berlayar dari Larnaca, Siprus, 370 kilometer ke arah timur menuju Gaza, pada 12 Maret dengan membawa 200 ton bantuan kemanusiaan.
Juru bicara Open Arms Laura Lanuza mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan terutama berupa air dan makanan: beras, pasta, tepung, makanan kaleng, tuna kaleng... Kebutuhan pokok.
“Ketika kami pertama kali tiba di Siprus, kami pikir ini adalah misi yang mustahil,” tambah Lanuza.
LSM tersebut bekerja sama dengan World Central Kitchen, LSM lain yang akan menerima dan menyalurkan bantuan di Gaza.
Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, telah mengusulkan koridor bantuan maritim ke Gaza selama lebih dari lima bulan.
Skema ini didukung oleh Jerman, Yunani, Italia, Belanda, UEA, dan Inggris.
Siprus dan Israel secara resmi setuju untuk mulai mengerjakan proyek tersebut pada bulan Desember 2023.
Namun, Eropa tidak melihat kemajuan apa pun hingga pidato kenegaraan tahunan Presiden Amerika Serikat.
Joe Biden pada tanggal 7 Maret mengumumkan rencana untuk membangun "pelabuhan sementara" di pantai Gaza yang menjanjikan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui laut dengan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih besar.
“Malam ini, saya mengarahkan militer AS untuk memimpin misi darurat untuk membangun dermaga sementara di Mediterania di pantai Gaza yang dapat menerima kapal-kapal besar yang membawa makanan, air, obat-obatan, dan tempat perlindungan sementara,” kata Biden dalam pidatonya.
Presiden AS menambahkan pada saat itu bahwa Tidak ada kapal AS yang akan mendarat, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai siapa yang akan membangun dan mengoperasikan pelabuhan atau perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.