PM Malaysia Kecam Israel di Depan Kanselir Jerman, Sebut Barat Harus Hentikan Kemunafikan soal Gaza
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin mengutuk Israel yang terus menerus meluncurkan serangan ke Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin mengutuk Israel yang terus menerus meluncurkan serangan ke Gaza.
Ia juga mengkritik negara-negara Barat karena kurangnya tindakan mereka terhadap kekejaman Israel di Gaza.
“Kemana kita telah membuang kemanusiaan kita, mengapa ada kemunafikan ini?” kata Ibrahim dalam jumpa pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, usai pertemuan mereka di Berlin, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Dengan tegas, ia juga mendesak negara-negara Barat untuk menghentikan kemunafikan mereka soal Gaza.
“Saya sudah menegaskan dengan sangat jelas, hentikan kemunafikan Barat," tegasnya.
Sementara soal serangan 7 Oktober, Ibrahim dengan tegas mengatakan konflik ini bukan berawal dari serangan pada hari itu.
Ia menekankan, konflik tersebut telah terjadi sejak 40 tahun sebelumnya.
“Yang saya tolak keras adalah narasi ini, obsesi ini, seolah-olah seluruh masalah dimulai dan diakhiri pada tanggal 7 Oktober. Ini tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan tidak berakhir pada tanggal 7 Oktober. Ini dimulai empat dekade sebelumnya," tegasnya.
Menurutnya, konflik di Gaza terjadi karena kekejaman Israel terhadap warga Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
“Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina, atau di Gaza. Kami tidak dapat menghapus kekejaman dan perampasan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan dari masyarakat," jelasnya.
Ibrahim merupakan salah satu pemimpin dunia yang paling vokal dalam mengutuk tindakan negara-negara Barat dalam mendukung Israel.
Selama kunjungannya ke Jerman, mengatakan dia telah melakukan pembicaraan konstruktif dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengenai hubungan bilateral, serta masalah internasional.
Baca juga: Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Militer Israel di Gaza
Dalam kunjungan tersebut, Ibrahim mengaku memiliki perbedaan pendapat dengan Schoolz terkait Timur Tengah.
Meskipun begitu, keduanya memiliki kesepakatan yang sama yaitu perlunya gencatan senjata di Gaza.