Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Malaysia Kecam Israel di Depan Kanselir Jerman, Sebut Barat Harus Hentikan Kemunafikan soal Gaza

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin mengutuk Israel yang terus menerus meluncurkan serangan ke Gaza.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in PM Malaysia Kecam Israel di Depan Kanselir Jerman, Sebut Barat Harus Hentikan Kemunafikan soal Gaza
FAZRY ISMAIL / POOL / AFP
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (tidak dalam gambar) selama kunjungan resminya ke Malaysia, di Putrajaya, pada 5 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin mengutuk Israel yang terus menerus meluncurkan serangan ke Gaza.

Ia juga mengkritik negara-negara Barat karena kurangnya tindakan mereka terhadap kekejaman Israel di Gaza.

“Kemana kita telah membuang kemanusiaan kita, mengapa ada kemunafikan ini?” kata Ibrahim dalam jumpa pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, usai pertemuan mereka di Berlin, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Dengan tegas, ia juga mendesak negara-negara Barat untuk menghentikan kemunafikan mereka soal Gaza.

“Saya sudah menegaskan dengan sangat jelas, hentikan kemunafikan Barat," tegasnya.

Sementara soal serangan 7 Oktober, Ibrahim dengan tegas mengatakan konflik ini bukan berawal dari serangan pada hari itu.

Ia menekankan, konflik tersebut telah terjadi sejak 40 tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

“Yang saya tolak keras adalah narasi ini, obsesi ini, seolah-olah seluruh masalah dimulai dan diakhiri pada tanggal 7 Oktober. Ini tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan tidak berakhir pada tanggal 7 Oktober. Ini dimulai empat dekade sebelumnya," tegasnya.

Menurutnya, konflik di Gaza terjadi karena kekejaman Israel terhadap warga Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

“Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina, atau di Gaza. Kami tidak dapat menghapus kekejaman dan perampasan yang telah berlangsung selama 40 tahun, yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan dari masyarakat," jelasnya.

Ibrahim merupakan salah satu pemimpin dunia yang paling vokal dalam mengutuk tindakan negara-negara Barat dalam mendukung Israel.

Selama kunjungannya ke Jerman, mengatakan dia telah melakukan pembicaraan konstruktif dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengenai hubungan bilateral, serta masalah internasional.

Baca juga: Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Militer Israel di Gaza

Dalam kunjungan tersebut, Ibrahim mengaku memiliki perbedaan pendapat dengan Schoolz terkait Timur Tengah.

Meskipun begitu, keduanya memiliki kesepakatan yang sama yaitu perlunya gencatan senjata di Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas