Jepang Setop Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut Pasifik Pasca Gempa M 5,8
TEPCO menyetop aktivitas pembuangan air limbah PLTB Fukushima ke Laut Pasifik mulai Jumat (15/3/2024) pasca terjadi gempa magnitudo 5,8. Penghentia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Sejumlah peneliti meyakini apabila air itu limbah nuklir Jepang masih mengandung jejak tritium dan isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Air Laut Pasifik yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah berpotensi besar tercemar radiasi nuklir yang berbahaya bagi tubuh.
Baca juga: 5,5 Ton Air Radioaktif PLTN Fukushima Daiichi Jepang Bocor hingga Meresap ke Dalam Tanah, Laut Aman?
Imbas pembuangan limbah nuklir, ratusan nelayan asal Korea Selatan (Korsel) pada akhir tahun lalu kompak menggelar demonstrasi besar – besaran untuk menentang rencana Jepang yang membuang air limbah ke laut.
Bahkan lebih dari 50 kapal nelayan menggelar demo di kawasan dermaga di Incheon, dengan membawa spanduk bertuliskan “Gunakan air limbah yang terkontaminasi sebagai minuman warga Jepang,”
Sebagai bentuk protes atas pembuangan limbah tersebut Bea Cukai China atau Administrasi Umum Kepabeanan China (GAC) ikut mengambil langkah tegas dengan memberlakukan aturan impor untuk komoditas akuatik termasuk ikan laut, garam serta rumput yang berasal dari Jepang.
Baca juga: Imbas Limbah Nuklir Fukushima, Ekomarin Bakal Lakukan Ini ke Pemerintah Jepang
Mengikuti yang lainnya, Pemerintah Malaysia memperketat impor produk makanan impor asal Jepang.
Selain produk ikan laut, Kementerian Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan menjelaskan bahwa negaranya juga turut membatasi impor produk sayur, buah serta makanan dan minuman olahan yang berasal dari Jepang.
Larangan Ini dirilis buntut keputusan negara sakura yang membuang air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke laut Pasifik.