Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Protes Krisis Pangan, Puluhan Anak di Gaza Turun Ke Jalanan Kota Sambil Pukul Panci Wajan Kosong

Sejumlah anak di wilayah Gaza turun kejalanan kota untuk menggelar demo sambil memukul panci dan wajan kosong, memprotes krisis pangan akut di Gaza

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Protes Krisis Pangan, Puluhan Anak di Gaza Turun Ke Jalanan Kota Sambil Pukul Panci Wajan Kosong
Brnalink
Sejumlah anak di wilayah Gaza turun kejalanan kota untuk menggelar demo sambil memukul panci dan wajan kosong, memprotes krisis pangan akut yang saat ini tengah terjadi di seluruh penjuru Palestina. 

Kondisi ini dialami Yazan lantaran Keluarganya tidak mampu mempertahankan pola makan khusus pada Yazan selama peperangan meletus.

Mereka terpaksa menukar telur di pagi hari dengan roti yang dibuat menjadi bubur menggunakan teh.

Keluarga di Gaza Makan Kaktus Mentah

Kondisi Gaza yang semakin memprihatinkan akibat krisis pangan memaksa para pengungsi harus putar otak mencari bahan pangan pengganti demi bisa bertahan hidup.

Seperti Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara yang terpaksa memakan kaktus jenis pir berduri untuk mengusir rasa lapar, di tengah ancaman krisis pangan.

Tak hanya batang kaktus saja yang dikonsumsi, Marwan dan beberapa warga lainnya juga turut menghaluskan bagian daun kaktus yang berduri agar bisa di konsumsi anak dan sanak keluarganya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

“Kami mengkonsumsi kaktus mentah, saya bahkan kehilangan berat badan sekitar 30 kilogram di bulan ini karena tidak ada makanan. Dan kaktus adalah makanan terakhir kami.

Setelah semuanya hilang tidak ada yang tersisa,” kata Marwan yang duduk di kursi roda, sambil mengiris potongan kaktus untuk dua anaknya.

Pengungsi Konsumsi Rumput Liar

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu di bagian wilayah lainnya, para pengungsi harus mengkonsumsi rumput liar mallow atau tanaman liar yang hidup tumbuh subur di tanah Gaza.

Mallow sendiri merupakan tanaman liar yang hidup tumbuh subur di tanah perbatasan Gaza yang memiliki tanah keras dan kering.

Salah seorang pengungsi Gaza, Um Youssef Awadiyeh menuturkan bahwa keluarganya harus mengkonsumsi rumput liar dengan cara direbus dengan air tanpa nasi agar bisa bertahan hidup.

“Karena serangan Israel masih terus berlangsung kami mengolah , cara ini lebih baik daripada tidak sama sekali mengkonsumsi makanan,” jelas Awadiyeh.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas