India Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Ada 900 Juta Pemilih dan 1 Juta TPS, Berlangsung 6 Minggu
India akan mengadakan pemilihan umum mulai pada 19 April 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada 4 Juni 2024.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - India akan mengadakan pemilihan umum mulai pada 19 April 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada 4 Juni 2024.
Komisi Pemilihan Umum India mengatakan, pemungutan suara maraton ini akan digelar selama 6 minggu.
Pemilu India tahun ini akan dilakukan secara bertahap dalam tujuh tahap, dikutip dari Al Jazeera.
Tahap pertama akan dilaksanakan pada 19 April, tahap kedua pada 26 April, tahap ketgiga pada 7 Mei, tahap keempat pada 13 Mei, tahap kelima pada 20 Mei, tahap keenam pada 25 Mei, tahap ketujuh pada tanggal 1 Juni 2024.
Hasil di seluruh negeri akan dihitung sekaligus pada tanggal 4 Juni dan biasanya diumumkan pada hari yang sama.
Hampir 970 juta pemilih akan mengikuti Pemilu tahun ini di India.
Tidak hanya itu, Pemilu di India ini juga akan diikuti penduduk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia yang berhak memberikan suara mereka.
"Kami akan membawa demokrasi ke seluruh pelosok negeri ini,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Rajiv Kumar saat mengumumkan tanggal pemungutan suara.
Dengan banyaknya jumlah pemilih menjadikan Pemilu India sebagai pelaksanaan Pemilu terbesar di dunia.
Komisi Pemilu juga mengungumkan akan ada lebih dari 1 juta TPS yang beroperasi dan dikelola oleh 15 juta petugas pemungutan suara.
PM Modi Yakin akan Menangkan Pemilu Tahun Ini
Perdana Menteri Narendra Modi tampaknya mengincar masa jabatan ketiga.
Baca juga: India dan blok EFTA Eropa Tanda Tangani Kesepakatan Dagang $100 miliar
Banyak yang menganggap terpilihnya kembali Modi sebagai sebuah kepastian.
Hal tersebut lantaran popularitas perdana menteri yang kuat satu dekade setelah menjabat dan persaingan yang sangat tidak seimbang, dikutip dari The Guardian.
Lawan-lawannya telah dilumpuhkan oleh pertikaian dan apa yang para kritikus katakan adalah penyelidikan hukum bermotif politik yang bertujuan untuk melumpuhkan penantang partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.