WHO Desak Israel Batalkan Rencana Serang Rafah, Sebut Evakuasi Warga Bukanlah Solusi
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Sabtu meminta Israel untuk menghentikan rencana serangan terhadap Rafah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Sabtu meminta Israel untuk menghentikan rencana serangan terhadap Rafah.
“Saya sangat prihatin dengan laporan mengenai rencana Israel untuk melanjutkan serangan darat di Rafah,” tulis Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, yang sebelumnya bernama Twitter, dikutip dari Al Arabiya.
Menurutnya, serangan ini akan memperparah situasi warga sipil di Rafah.
Serangan ini akan menimbulkan lebih banyak warga sipil yang meninggal dunia.
“Eskalasi kekerasan lebih lanjut di wilayah padat penduduk ini akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penderitaan,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia mendesak Israel untuk lebih mementingkan perdamaian daripada kembali meluncurkan serangan di Rafah.
"Atas nama kemanusiaan, kami mengimbau Israel untuk tidak melakukan tindakan tersebut dan sebaliknya berupaya menuju perdamaian," jelasnya.
Sementara untuk rencana Israel yang akan mengevakuasi warga sipil sebelum melancarkan serangan di Rafah, ketua WHO mengatakan ini bukanlah sebuah solusi.
"Evakuasi yang direncanakan oleh tentara Israel sebelum melancarkan serangan bukanlah solusi praktis," katanya.
Ia menjelaskan Rafah merupakan tempat sebagian besar penduduk Gaza berlindung dan juga telah diempati oleh 1,2 juta orang.
“1,2 juta orang di Rafah tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali," katanya.
Selain itu, warga kesulitan untuk mencari fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza, selain di Rafah.
Baca juga: Langka! Pejabat Senior Hamas dan Houthi Bertemu, Disebut Bahas Kemungkinan Serangan Israel ke Rafah
“Tidak ada fasilitas kesehatan yang berfungsi penuh dan aman yang dapat dijangkau di tempat lain di Gaza,” jelasnya.
Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan evakuasi warga justru akan menambah penderitaan dan memperparah bencana kemanusiaan.