Gangster di Haiti Semakin Berulah, Kontainer Bantuan PBB di Pelabuhan Ibu Kota Dijarah
Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan kontainer bantuan yang telah tiba di Pelabuhan utama Port-au-Prince Haiti dijarah oleh kelompok geng bersenjata
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Oleh karena itu, rencana UNICEF berencana untuk terus meningkatkan respons kemanusiaan dengan meningkatkan akses terhadap layanan dasar dan membantu menjaga layanan tersebut tetap berjalan.
Tidak hanya itu, UNICEF juga berencana akan menjangkau setidaknya 650.000 anak dan perempuan yang mengakses layanan kesehatan dasar.
“Pendanaan yang fleksibel akan membantu kami melindungi lebih banyak anak-anak dan masyarakat yang membutuhkan saat ini dan berupaya membangun sistem yang lebih tangguh untuk melindungi anak-anak di masa depan," jelasnya.
Meskipun fakta di lapangan terus berubah, UNICEF berjanji akan terus memberikan bantuan hingga ke wilayah yang sulit terjangkau.
"Kami tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan meskipun kenyataan di lapangan terus berubah, bahkan di negara-negara yang sulit untuk dijangkau, jangkauan dan wilayah yang paling menantang,” pungkasnya.
Kekacauan di Haiti
Baru-baru ini, penjara nasional di ibu kota Haiti, Port-au Prince terbakar.
Juru bicara kepolisian nasional Haiti mengatakan insiden kebakaran ini terjadi pada Kamis (14/3/2024).
Dalam video yang beredar, asap hitam tebal terlihat mengepul dari dalam penjara yang hampir kosong tersebut.
Tidak jelas apakah kebakaran tersebut ada hubungannya dengan kerusuhan sipil yang sedang berlangsung, dikutip dari Independent.co.uk.
Namun sebelumnya, geng bersenjata telah menyerbu penjara ini pada awal bulan.
Mereka juga membebaskan ribuan narapidana yang berada di penjara tersebut.
Perdana Menteri Ariel Henry Mengundurkan Diri
Geng-geng bersenjata di Haiti mendesak PM Ariel Henry untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Menurut mereka, sejak Henry menjabat, pemiliha umum di Haiti tidak lagi diadakan selama 8 tahun.
Desakan geng-geng kriminal tersebut membuat Henry akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Setelah mengundurkan diri, keberadaan Henry selama sebulan ini berada di Puerto Rico.
Ia berada di Puerto Rico setelah ditolak masuk ke Republik Dominika.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Kerusuhan di Haiti