Houthi Padukan Serangan Perlawanan Irak, Rudal-Rudal Yaman Gempur Pelabuhan Eilat Israel
Sementara Houthi menargetkan wilayah Selatan Israel, Perlawanan Irak menargetkan pangkalan udara Israel di wilayah utara di Dataran Tinggi Golan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Mujahidin Perlawanan Islam di Irak, saat fajar hari ini, Senin, 18/3/2024, menargetkan pangkalan udara drone pendudukan Zionis di Golan yang diduduki, membenarkan kelanjutan dan penggandaan operasi kami selama bulan suci Ramadhan,” kata IRI dalam pernyataannya, Senin.
Operasi tersebut dilakukan sejalan dengan operasi fase kedua untuk melawan pendudukan dan mendukung rakyat kami di Gaza sebagai respons terhadap pembantaian Zionis terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya, tambah pernyataan itu.
IRI juga merilis rekaman drone yang lepas landas sebagai persiapan operasi.
Pekan lalu, pada tanggal 14 Maret, IRI mengumumkan serangan pesawat tak berawak di pangkalan udara Palmachim di selatan Tel Aviv, yang menampung drone, helikopter, dan rudal pertahanan.
Tiga hari sebelumnya, IRI mengumumkan serangan drone di bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Pada bulan Oktober, beberapa kelompok perlawanan Irak bersatu di bawah IRI dan mulai menyerang situs-situs Israel dan pangkalan-pangkalan AS di Irak dan Suriah sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza dan untuk mendukung perlawanan Palestina.
Washington mulai membom situs-situs perlawanan di Irak sebagai tanggapan atas serangan terhadap pangkalan-pangkalannya.
Serangan tersebut juga bertepatan dengan perundingan Irak-AS mengenai penarikan pasukan Washington dari negara tersebut.
Meskipun dilakukan untuk mendukung Gaza, serangan IRI juga bertujuan untuk mempercepat penarikan pasukan AS dari Irak.
Pada tanggal 28 Januari, IRI mengumumkan serangan terhadap beberapa pangkalan AS, termasuk pangkalan Kamp Rukban di Suriah.
Washington mengumumkan pada hari itu juga bahwa tiga tentara AS tewas dan sedikitnya 40 orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak Irak yang menghantam pos terdepan AS di Menara 22 di sisi Yordania di perbatasan Yordania-Suriah.
Menyusul tekanan signifikan dari pemerintah Irak, serangan IRI terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah dihentikan setelah terbunuhnya tentara AS.
Dalam sebuah pernyataan pada akhir Januari, faksi perlawanan Irak Kataib Hizbullah – yang diyakini sebagai kekuatan utama di IRI – mengatakan pihaknya menghentikan serangannya terhadap pangkalan militer AS “untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak.”
Mereka juga mengatakan pihaknya menghadapi reaksi keras dari Iran, yang sering menolak tekanan dan eskalasi terhadap pasukan pendudukan Amerika di Irak dan Suriah.