Rusia Persiapkan Konflik Berskala Besar Melawan NATO, Barat 'Kaget' Tak Sangka Secepat Itu
Rusia tengah mempersiapkan konflik berskala besar melawan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Institut Penelitian Perang (ISW) mengklaim Rusia tengah mempersiapkan konflik berskala besar melawan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Klaim ISW itu didasarkan pada indikator keuangan, ekonomi, dan militer Rusia.
ISW menyebut konflik seperti itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Namun, rencana Rusia itu bisa dikatakan membuat para pakar Barat "kaget" lantaran lebih cepat daripada perkiraan mereka.
Dilansir dari Euro News, militer Rusia saat ini dilaporkan tengah menjalani reformasi struktural guna menyokong perang di Ukraina.
Di samping itu, reformasi tersebut juga bertujuan untuk memperbesar kemampuan konvensional Rusia dalam persiapannya menghadapi potensi konflik dengan NATO pada masa mendatang.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah menjelaskan beberapa rencana untuk menguatkan kemampuan militer konvensional negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu.
Shoigu menyebut Rusia berencana membentukan dua gabungan pasukan angkatan darat, dan 14 divisi, dan 16 brigade pada penghujung tahun ini.
Namun, ISW memperkirakan Rusia masih kekurangan jumlah personel, infrastruktur militer, dan kemampuan pelatihan guna mengisi divisi dan dan formasi itu.
Laporan ISW itu juga mirip dengan pernyataan Kepala Staf Umum Polandia bernama Jenderal Wieslaw Kukula.
Kukul mengklaim Rusia tengah bersiap menghadap konflik melawan NATO pada dekade berikutnya.
Baca juga: Rusia & Prancis di Ambang Perang Gara-gara Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya
Klaim itu disampaikan Kukul saat acara debat untuk memperingati 25 tahun masuknya Polandia ke dalam organisasi NATO.
“Rusia sedang bersiap menghadapi konflik melawan NATO, sangat sadar bahwa aliansi itu adalah struktur pertahanan,” kata Kukul dikutip dari Euractiv.
Kukul menyebut keinginan Rusia untuk melancarkan serangan didasarkan pada tiga faktor.