Pengakuan Tersangka Teroris di Rusia, Tak Mengenal Siapa Dalangnya
petugas keamanan Rusia telah membekuk sebanyak 11 tersangka teror yang menewaskan setidaknya 133 orang dan 150 luka-luka
Penulis: Hendra Gunawan
Saat ini pihak keamanan Rusia sedang melakukan penyelidikan terhadap ke-11 tersangka.
Russia today memberitakan bahwa Dinas Keamanan Rusia (FSB) menyatakan pelaku memiliki kontak dengan orang di Ukraina yang bersedia menyeberangkan mereka ke negara yang sedang berperang dengan Rusia tersebut.
Ukraina Mengaku Tak Terlibat
Sementara Ukraina mengaku tidak terlibat dalam teror mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan tahun 2004 itu.
Andriy Yusov, juru bicara Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan kepada Reuters mengatakan bahwa Ukraina tak ada kaitannya dengan teror itu.
Mengenai tudingan FSB "keempat teroris" yang berada di balik serangan di gedung konser dekat ibu kota Rusia telah ditangkap saat menuju perbatasan Ukraina, dan mereka memiliki kontak di Ukraina.
“Ini tentu saja merupakan kebohongan lain dari dinas khusus Rusia, yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan dan tidak tahan terhadap kritik apa pun,” kata Andriy Yusov.
"Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang dengan target militer dan tentara penjajah, bukan warga sipil."
Pernyataannya serupa dengan pernyataan penasihat presiden Mikhail Podolyak, yang membantah adanya kaitan dengan Ukraina dalam komentarnya pada Jumat malam dan Sabtu malam.
Podolyak dalam postingannya di X pada Sabtu menyebutkan "setiap upaya untuk menghubungkan Ukraina dengan serangan teroris benar-benar tidak dapat dibenarkan".
Sementara Reuters melaporkan bahwa militan ISIS telah mengakui sebagai pelaku serangan tersebut.