Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS
Hamas menyambut Resolusi DK PBB dan menyatakan kesiapannya untuk segera melakukan pertukaran tahanan di kedua belah pihak dengan Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sebelum bertemu dengan Sullivan, Gallant tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa Israel akan menyetujui adanya gencatan senjata di Gaza.
Baca juga: Israel Ngeyel, Tolak Patuhi Resolusi DK PBB: Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza
“Kami akan melancarkan operasi melawan Hamas di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang belum pernah kami jadikan tempat operasi,” ujar Gallant.
“Kami tak punya hak moral untuk menghentikan perang saat masih ada sandera yang ditahan di Gaza.”
Adapun pada hari Selasa, Gallant dan Austin akan membahas rencana Israel menyerang Rafah.
Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Patrick Ryder menyebut Israel meminta AS untuk mengirimkan lebih banyak senjata ke negara Zionis itu.
Ryder mengatakan Israel harus mempunyai rencana mendetail untuk melindungi warga sipil sebelum serangan dilancarkan.
“Suatu invasi darat, terutama tanpa adanya rencana kredibel apa pun, adalah suatu kesalahan , mengingat adanya banyak warga, warga telantar, yang berada di sana pada waktu itu,” ujar Ryder kepada awak media.
Resolusi dari PBB dan peran AS di dalamnya telah membuat marah sejumlah pejabat sayap kanan Israel.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyebut abstainnya AS adalah bukti bahwa Biden “tidak memprioritaskan Israel dan kemenangan dunia atas terorisme”.
Bahkan, Ben-Gvir dalam pernyataannya mengatakan resolusi itu seharusnya memicu Israel untuk memperbesar serangannya di Gaza.
Adapun Israel sudah berulang kali dikecam karena serangannya di Gaza sejak perang meletus pada bulan Oktober 2023.
Saat ini sudah ada lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel.
(oln/memo/khbrn/*)