Update Runtuhnya Jembatan Baltimore: Derek Besar Tiba untuk Bersih-bersih, 4 Orang Masih Hilang
Pembersihan ini akan membantu tim penyelamat mencari empat pekerja yang masih hilang dan diduga tewas.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
“Jadi, jembatan itu runtuh hanya karena dampak kekuatan yang sangat besar ini.”
Berdasarkan pantauan di situs pemantauan kapal VesselFinder.com, pada pukul 02.50 waktu setempat, Dali, kapal kontainer berbendera Singapura, terlihat diam di bawah jembatan tersebut.
Dali dimiliki oleh Grace Ocean, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura.
Perusahaan tersebut mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Selasa pagi bahwa benar kapal mereka telah menabrak salah satu pilar jembatan, menurut TradeWinds.
"Seluruh awak pesawat, termasuk dua pilot, telah dicatat dan tidak ada laporan adanya korban luka. Juga tidak ada polusi," demikian bunyi pernyataan perusahaan tersebut.
Menurut Grace Ocean, kapal tersebut sedang menuju Kolombo, Sri Lanka saat kecelakaan terjadi.
Juru bicara Penjaga Pantai AS (USCG) juga mengonfirmasi kepada media lokal Baltimore Sun bahwa kapal Dali sepanjang 948 kaki bertabrakan dengan jembatan.
“USCG telah mengerahkan tiga perahu tanggap, dan petugas tanggap polusi sedang dalam perjalanan,” kata Petty Officer Kelas Satu Matthew West kepada NBC News.
Tim layanan darurat, termasuk penyelam dan setidaknya dua helikopter, merespons lokasi kejadian, menurut pemindai polisi Baltimore County dalam satu setengah jam setelah runtuhnya jembatan.
Jembatan Francis Scott Key dibuka pada Maret 1977 sebagai penghubung terakhir di Baltimore Beltway.
Jembatan itu memiliki panjang 10,9 mil (17,5 km) dengan biaya pembangunannya $60,3 juta.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.