Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Derita Hernia, Jalani Operasi Turun Berok Hari Ini, Tugas PM Israel Diambil Alih Menteri

dokter menemukan hernia di tubuh Netanyahu saat pemeriksaan  kesehatan rutin. Ada apa dengan selangkangan perdana menteri Israel?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Netanyahu Derita Hernia, Jalani Operasi Turun Berok Hari Ini, Tugas PM Israel Diambil Alih Menteri
Tangkap Layar/JN
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dilaporkan akan menjalani operasi Hernia dan akan dibius secara penuh, Minggu (31/3/2024). 

Netanyahu Derita Hernia, Jalani Operasi Turun Berok Hari Ini, Tugas PM Israel Diambil Alih Menteri

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Minggu (31/3/2024) kalau dia akan menjalani anestesi penuh untuk menjalani operasi pengobatan hernia.

Kantor Netanyahu mengatakan kalau Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin akan mengambil alih tugas perdana menteri selama periode ini.

Baca juga: Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China 

Pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu menyatakan kalau dokter menemukan hernia di tubuh Netanyahu saat pemeriksaan  kesehatan rutin.

Baca juga: Yakin AS Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah

Seputar Penyakit Hernia

Penyakit hernia atau yang dikenal dengan istilah turun berok dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman.

Dikutip dari ClevelandClinic, hernia biasanya terjadi di perut atau selangkangan yang ditandai dengan adanya tonjolan di area tersebut.

Berita Rekomendasi

Hernia bisa muncul pada laki-laki maupun perempuan, baik pada dewasa maupun anak-anak.

Lantas, apa itu hernia dan apa saja gejalanya?

Dikutip dari WebMd, hernia adalah kondisi saat organ atau jaringan lemak dalam tubuh keluar dari tempatnya karena adanya titik lemah di sekitar otot atau jaringan ikat yang disebut fasia.

Penyakit ini kerap terjadi di bagian dinding perut yang lebih lemah seperti di daerah perut atau selangkangan.

Hernia bisa sangat menyakitkan, bahkan dalam beberapa kasus memerlukan penanganan darurat. Penyakit ini juga bisa muncul bertahap seiring bertambahnya usia dan terjadinya kerusakan otot.

Berikut ini beberapa lokasi munculnya hernia yang paling umum:

  • Di dada bagian bawah melalui diafragma
  • Di selangkangan melalui dinding perut bagian bawah
  • Sepanjang garis tengah depan perut melalui bekas sayatan operasi perut. 

Gejala hernia

Tidak semua hernia menimbulkan gejala. Jenis hernia yang berbeda bisa menimbulkan gejala yang berbeda pula.

Salah satu tanda hernia adalah adanya benjolan saat seseorang melakukan aktivitas tertentu maupun posisi fisik tertentu.

Pada beberapa orang, tonjolan ini bisa muncul kemudian hilang di lain waktu.

Berikut ini selengkapnya beberapa gejala yang muncul pada hernia;

  • Pembengkakan yang jelas terlihat di bawah kulit perut atau selangkangan. Pembengkakan bisa terasa lembut dan mungkin hilang saat berbaring
  • Rasa berat di perut terkadang disertai sembelit atau adanya darah pada tinja
  • Ketidaknyamanan di perut atau selangkangan saat mengangkat atau membungkuk
  • Sensasi terbakar atau nyeri pada tonjolan
  • Kelemahan atau tekanan di selangkangan
  • Maag
  • Sulit menelan
  • Linu
  • Muntah
  • Sembelit
  • Nyeri dan bengkak di sekitar testis

Kondisi hernia bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa saat posisinya tidak bisa lagi dikembalikan seperti semula.

Gejalanya sebagai berikut:

Mual, muntah, atau keduanya

Demam Nyeri tiba-tiba yang memburuk dengan cepat

Tonjolan hernia yang berubah warna menjadi merah, ungu, atau gelap

Tidak bisa buang air besar atau buang angin.

Penyebab Hernia 

Hernia biasanya terjadi karena adanya kelemahan otot atau adanya cedera.

Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang menyebabkan hernia yakni;

  • Pekerjaan yang melibatkan angkat berat atau berdiri berjam-jam.
  • Batuk kronis atau alergi yang menyebabkan bersin kronis.
  • Sembelit kronis dan berusaha buang air besar atau kecil.
  • Riwayat operasi perut atau panggul. Kehamilan, khususnya kehamilan berulang. Obesitas kronis (indeks massa tubuh, atau BMI, lebih besar dari 30).

Pengobatan Hernia

Kebanyakan hernia diobati melalui pembedahan. Operasi perbaikan hernia adalah hal yang umum dan biasanya merupakan prosedur kecil kecuali terdapat komplikasi.

Saat operasi biasanya dokter bedah akan mendorong jaringan hernia agar kembali ke tempatnya semula dan memperkuat penghalang yang dilewatinya dengan jahitan.

Hernia yang terjadi pada anak, biasanya akan menutup dengan sendirinya seiring pertumbuhan anak.

Ngotot Serang Rafah

Pelaksanaan operasi Hernia Netanyahu ini terjadi saat perdana menteri Israel itu berniat untuk menyerang Rafah.

Meski sudah banyak dikritik, Netanyahu masih bersikeras akan menyerang Kota Rafah di Jalur Gaza.

Netanyahu meremehkan kekhawatiran Amerika Serikat (AS) mengenai risiko munculnya bencana kemanusiaan jika Israel nekat melancarkan serangan darat ke kota tersebut.

Pemimpin sayap kanan Israel itu menyebut warga Palestina di Rafah hanya perlu pergi ke wilayah lain di Gaza saat Israel menyerang.

Hal itu disampaikannya dalam dalam pernyataannya kepada pejabat AS yang bertandang ke Israel pada hari Rabu (27/3/2024).

“Orang-orang tinggal pindah saja, mereka pindah bersama dengan tenda mereka,” kata Netanyahu dikutip dari PBS.

Adapun Rafah kini menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi.

Rafah juga menjadi titik masuk bantuan ke Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan semua penduduk di sana mengalami kekurangan pangan.

Rencana Israel menyerang Rafah memunculkan kekhawatiran banyak pihak lantaran kota itu sudah penuh sesak dengan warga Palestina.

Mereka tinggal di tenda-tenda dan tempat perlindungan yang disediakan oleh PBB.

AS yang menjadi sekutu Israel sudah meminta negara Zionis itu untuk membatalkan serangan itu.

Sementara itu, Netanyahu menganggap perselisihan AS-Israel perihal Rafah itu hanya salah satu ketidaksepakatan di antara kedua negara itu.

Dia mengaku “menghargai” bantuan dari Presiden AS Joe Biden. Kendati demikian, Netanyahu mengatakan akan bertindak sendirian jika memang harus seperti itu.

Baca juga: Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China 

Israel-AS akan berembuk

Setelah membatalkan kunjungan delegasi Israel ke AS, Netanyahu kini setuju untuk mengatur kembali rapat antara AS-Israel.

Pembatalan kunjungan itu terjadi setelah AS memilih abstain dalam pemungutan suara untuk gencatan senjata di Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller menyebut pembatalan itu sebagai hal yang “mengejutkan dan disesalkan”.

Adapun saat ini AS dan Israel dilaporkan sedang mencari tanggal yang cocok untuk menggelar rapat.

“Kami bekerja sama dengan mereka untuk mencari tanggal yang cocok,” kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre pada hari Rabu.

Mayoritas warga AS tolak perang di Gaza

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup, sebagian besar warga AS menolak perang yang dilancarkan Israel di Gaza.

Dilansir dari The Washington Post, hasil survei yang dirilis pada hari Rabu itu memperlihatkan perubahan sikap warga AS mengenai perang yang sudah berlangsung selama 5 bulan itu.

Sebanyak 55 persen warga AS mengaku mengecam tindakan militer Israel di Gaza, sementara 36 persen lainnya menyetujuinya.

Baca juga: Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China 

Adapun sebanyak 9 persen mengatakan tidak memiliki pendapat mengenai perang di Gaza.

Survei itu melibatkan 1.016 orang dewasa di AS dan dilakukan pada bulan ini. Margin of error survei itu kurang lebih 4 persen.

Jumlah warga AS yang menolak perang Israel di Gaza makin banyak.

Sebelumnya, survei Gallup pada bulan November 2023 menunjukkan ada 50 persen warga AS yang menyetujui perang tersebut, yang menolak ada 45 persen, sementara yang tidak memiliki pendapat ialah 4 persen.

Serangan ke Rafah bisa jadi kesalahan besar

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengklaim serangan Israel ke Rafah akan menjadi “kesalahan besar”.

“Kami sudah menjelaskan dalam berbagai pembicaraan dan dalam segala hal bahwa operasi militer besar apa pun di rafah akan menjadi kesalahan besar,” kata Harris kepada ABC News.

Dia juga menyinggung tidak adanya tempat bagi warga Palestina untuk berlindung jika serangan dilakukan.

“Izinkan saya memberi tahu Anda sesuatu: Saya sudah mempelajari petanya. Tidak ada tempat bagi warga di sana untuk pergi.”

(oln/khbrn/kompas.com/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas