Terduga Mata-mata Israel yang Ditangkap oleh Polisi Malaysia Diidentifikasi Sebagai Shalom Avitan
Terduga mata-mata Israel yang ditangkap oleh polisi Malaysia diidentifikasi sebagai Shalom Avitan.
Penulis: Muhammad Barir
Setelah itu, polisi dilaporkan juga menangkap tiga warga Malaysia, termasuk sepasang suami istri yang diduga menyuplai senjata api kepada pria Israel tersebut.
Pasangan berusia 42 dan 40 tahun itu ditangkap oleh tim petugas dan anggota Departemen Investigasi Kriminal (CID) Bukit Aman, di bazar Ramadhan di Kuala Selangor kemarin.
Razarudin juga dikabarkan mengatakan bahwa polisi telah memperketat keamanan, terutama bagi Perdana Menteri dan Raja, menyusul penangkapan tersebut, seiring dengan berlanjutnya konflik antara Palestina dan Israel.
Malaysia adalah pendukung setia Palestina dan secara terbuka mengkritik tindakan Israel dalam konflik Gaza.
Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), Malaysia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, menampung sekitar 600 pengungsi Palestina.
Pada tahun 2018, seorang ilmuwan Palestina ditembak mati di ibu kota oleh dua pria tak dikenal, dan Hamas mengklaim hal itu dilakukan oleh intelijen Israel Mossad.
Malaysia Tangkap 3 Orang yang Diduga Memasok Senjata Api kepada Mata-mata Israel
Malaysia menangkap 3 orang yang diduga memasok senjata api kepada 'mata-mata' Israel.
Polisi di Malaysia telah menangkap tiga orang yang diduga memasok senjata api kepada seorang pemegang paspor Israel, yang ditahan awal pekan ini di sebuah hotel di Kuala Lumpur.
Menurut pengumuman Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain pada Jumat malam, pria Israel berusia 36 tahun itu bersenjata lengkap, membawa tas berisi enam pistol dan 200 peluru.
Dia diyakini memasuki negara tersebut dari UEA pada 12 Maret, menggunakan apa yang menurut pihak berwenang adalah paspor Prancis palsu.
“Dia memasuki Malaysia pada 12 Maret menggunakan paspor Prancis, ditangkap pada 27 Maret dan akan ditahan hingga 31 Maret untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Husain kepada wartawan tanpa menyebut nama tersangka.
“Selama pemeriksaan, dia menyerahkan paspor Israelnya kepada kami.”
Husain mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan pria tersebut adalah anggota intelijen Israel, meskipun tersangka mengklaim dia memasuki Malaysia untuk mencari warga negara Israel lainnya karena perselisihan keluarga.
“Namun, kami tidak sepenuhnya mempercayai narasi ini karena kami menduga mungkin ada agenda lain,” kata Husain, seraya menambahkan bahwa pria yang ditahan tersebut berpindah-pindah ke beberapa hotel selama berada di Malaysia.
Kemarin Reuters melaporkan bahwa tiga warga Malaysia, termasuk pasangan suami istri, ditangkap pada hari Jumat dan telah ditahan selama tujuh hari karena dicurigai memasok senjata dan bertindak sebagai sopir tersangka Israel. Sebuah pistol juga diambil dari mobil milik pasangan itu, katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.