Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Anggota NATO yang Terbangkan Drone Kamikaze Ukraina ke Tatarstan

Drone lain menyerang asrama mahasiswa di dalam kawasan industri di Elabuga, melukai 13 orang. Pusat tersebut menampung beberapa perusahaan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ada Anggota NATO yang Terbangkan Drone Kamikaze Ukraina ke Tatarstan
Mil.in.ua
Drone Ukraina 

Serangan berlanjut pada bulan April, dengan serangan terbaru menargetkan beberapa fasilitas industri di Elabuga dan Nizhnekamsk, kota-kota di Republik Tatarstan Rusia, pada Selasa pagi.

Blinken berusaha menjauhkan diri dari situasi tersebut dengan mengatakan bahwa AS “tidak mendukung atau mengizinkan serangan Ukraina di luar wilayahnya.” Sejourne, bagaimanapun, tampaknya mendukung setiap langkah yang diambil Kiev, dengan alasan bahwa Ukraina hanya membela diri.

“Rakyat Ukraina bertindak untuk membela diri, dan kami menganggap Rusia sebagai agresor, dan, dalam keadaan seperti itu, hampir tidak ada lagi yang bisa dikatakan,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia tidak memiliki komentar spesifik mengenai serangan pesawat tak berawak tersebut. Tak satu pun dari kedua diplomat tersebut membahas perbedaan posisi mereka mengenai masalah ini.

Pada akhir Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa Washington telah berusaha menghentikan pasukannya menargetkan kilang minyak Rusia dengan drone.

“Reaksi AS tidak positif terhadap hal ini,” katanya pada saat itu, namun tetap menyatakan bahwa AS tidak berdaya untuk menghentikan serangan tersebut.

Awal bulan itu, Financial Times juga melaporkan bahwa Gedung Putih khawatir serangan Ukraina terhadap infrastruktur Rusia akan menyebabkan kenaikan harga gas.

Hal ini berpotensi merusak upaya pemilu Presiden Joe Biden, kata surat kabar itu pada saat itu.

Berita Rekomendasi

Moskow menanggapi serangan Ukraina dengan menargetkan pembangkit listrik di seluruh Ukraina.

Zelensky kemudian mengklaim bahwa serangan Ukraina ke wilayah Rusia adalah bentuk pencegahan, karena Kiev kehabisan rudal pertahanan udara yang dipasok oleh Barat.

Klaim Ukraina

Ukraina mengklaim bahwa drone pengembangan anak negeri tersebut mampu menembus ketatnya pertahanan Rusia dan mampu terbang hingga jarak 1.000 kilometer di tengah bumi Rusia.

Drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) buatan Ukraina ini tentunya membuat Presiden Rusia Vladimir Putin was-was, pasalnya bisa mencapai jarak yang cukup jauh dan sesuai dengan sasaran yang dipilih.

Menteri Transformasi Digital Mikhail Fedorov kepada media Jerman, Welt mengungkapkan bahwa seruan Presiden Volodymyr Zelensky untuk memproduksi satu juta unit telah memacu warganya mengembangkan produksi UAV.

Militer Ukraina dibantu oleh masyarakat terus meningkatkan Ukraina telah meningkatkan produksi drone dalam negeri secara signifikan.

Fedorov mengklaim Kiev kini mampu memproduksi drone jarak jdengan jangkauan penerbangan 700 km – 1.000 km. "Produksinya sepuluh kali lipat dibandingkan tahun lalu," kata Fedorov kepada Welt.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas